Berita Surabaya
Kota Surabaya Menuju Kota Layak Anak Dunia, Wali Kota Eri Cahyadi Paparkan Partisipasi Anak Surabaya di Forum Internasional

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Geliat Surabaya untuk menegaskan diri sebagai kota layak anak dunia (CFCI) nampaknya mulai menunjukkan kelasnya di Asia.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan dua orang perwakilan anak Surabaya yang tergabung dalam Forum Anak Surabaya (FAS), Neezara Syarifah Alfarizi dan Achmad Hilmy Syarifudin dijadwalkan menjadi narasumber “The 10th Asia – Pacific Forum for Sustainable Development, Selasa (28/3/2023).

Bahkan, peluang ekonomi dan kemajuan kota yang ditunjukan di Surabaya terus terlihat. Wali Kota Eri beserta dua perwakilan Forum Anak Surabaya juga akan membahas Kota Surabaya sebagai pusat peluang dan kemajuan ekonomi. Sekaligus secara bersamaan membahas “urban paradox”, yaitu situasi meningkatnya ketidaksetaraan bagi anak-anak perkotaan.

“Acara yang bertajuk Child Friendly Cities to Accelerate Recovery in East – Asia and The Pacific ini akan membahas Kota Surabaya sebagai pusat peluang dan kemajuan ekonomi dan secara bersamaan membahas urban paradox, yaitu situasi meningkatnya ketidaksetaraan bagi anak-anak perkotaan,” ungkap Kepala Perwakilan UNICEF untuk wilayah Jawa, Tubagus Arie Rukmantara, Minggu (26/3/2023).

BACA JUGA:

“Dalam forum internasional ini, akan dihadiri perwakilan kota – kota besar lain di Asia Pasifik, seperti Shenzen (China), Petaling Jaya (Malaysia), Naga City (Filipina) dan kota – kota lain di Asia Pasifik. Wali Kota Surabaya mendapat kehormatan untuk menyampaikan pesan tentang peran perkotaan, terutama Kota Surabaya dalam meningkatkan partisipasi anak dalam proses perencanaan pembangunan di Kota Surabaya. Sehingga Surabaya dibangun dengan cermat memperhatikan aspirasi mereka yang disuarakan melalui Musyawarah Pembangunan Kota mulai dari tingkat kelurahan sampai dengan tingkat kota,” ujar Arie, panggilan akrabnya.

Arie menambahkan, inisiatif Surabaya mendaftarkan diri menjadi Child Friendly City Initiative (CFCI) atau bagian dari inisiatif Kota Layak Anak tingkat dunia, akan membantu Surabaya dan kota-kota lain seperti Petaling Jaya, Shenzen, Naga City dan kota-kota di Asia Pasifik untuk menekan ketidaksetaraan dan membuka akses pelayanan dan perlindungan anak untuk semua anak tanpa terkecuali.

“UNICEF mengundang secara khusus Wali Kota Surabaya dan perwakilan Forum Anak Surabaya (FAS) karena ingin menyampaikan pesan kepada dunia, untuk pertama kalinya dalam sejarah Asia, sebagian anak-anak perkotaan kini menjadi kelompok miskin baru pada populasi anak-anak secara umum,” tambahnya.

Selain itu, juga akan dibahas dampak urbanisasi yang tidak terencana, bencana lingkungan, krisis sosial dan wabah kesehatan. Isu-isu tersebut membuat lingkungan perkotaan menjadi risiko penghambat bagi anak-anak di Asia dan Pasifik untuk tumbuh ideal dan mencapai cita-cita mereka.

“Kami ingin menghadirkan Kota Surabaya sebagai antitesa atau pemberi solusi atas kondisi tidak baik ini,” ucapnya.

Wali Kota Surabaya dijadwalkan menjadi salah satu panelis dalam diskusi dengan anak-anak yang tersebar di seluruh dunia yang menjadi peserta acara tersebut.

Diskusi antar generasi tersebut Child Friendly Cities in Asia and Pacific akan diadakan di Kantor Regional UNICEF untuk Asia Timur dan Wilayah Asia Pasifik (East Asia and Pacific Regional Office) di Bangkok, meski dilaksanakan secara online.

Para panelis yang hadir selain Wali Kota Eri Cahyadi, di antaranya Ms. Liu Lei, President of The Women’s Federation of Shenzhen dan Mr. Elmer Baldemoro, Council of City Government of Naga. Para panelis akan melakukan tanya jawab dengan anak-anak dari China, Malaysia, Indonesia, Filipina dan Vietnam.

Menurut Arie, Wali Kota Eri Cahyadi akan ditanya anak-anak dari negara-negara Asia Pasifik seputar peran perkotaan, terutama peran kota Surabaya dalam meningkatkan partisipasi anak dalam proses pembangunan kota dan apa yang dilakukan setelah anak anak itu didengarkan suaranya dalam proses musrenbang.

“Bagi UNICEF, Kota Surabaya dan kota-kota CFCI akan mengimplementasikan Agenda 2030, khususnya “SDG 11: Sustainable Cities and Communities” atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ke-11 yaitu Kota yang Berkelanjutan dengan penanganan secara holistik terhadap masalah yang berkaitan dengan kesejahteraan anak dan keluarga di tingkat lokal,” jelas Arie.

 

Sementara itu, Ketua Divisi Data Informasi dan Litbang LPA Jatim, Isa Ansori mengapresiasi langkah Pemkot Surabaya dan berterimakasih kepada UNICEF atas undangan kehormatan menjadi salah satu panelis dalam forum internasional tersebut.

“Diharapkan dengan ini akan mendorong gerakan masyarakat untuk berpartisipasi menjadikan Surabaya kota yang layak, aman dan nyaman bagi anak-anak,” pungkasnya. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *