Berita Sidoarjo
Wabup Sidoarjo Subandi Berikan Bantuan kepada Remaja yang Belasan Tahun Tangannya Diikat

SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Kisah pilu dialami Moh. Rizki Ubaidillah (19) warga Desa Betro, Sedati, Sidoarjo. Rizki harus diikat tangannya dengan kain sejak berumur 5 tahun.

Kisah itu terdengar Wakil Bupati Sidoarjo Subandi. Ia langsung mengunjungi rumah ananda Rizki di RT 01 RW 01, Selasa (21/2/2023).

Subandi mengaku mengetahui kondisi Mohammad Rizki Ubaidillah melalui Media Sosial (Medsos). Remaja tersebut putra dari pasangan Aryadi (49) dengan Umi Mufidah (41).

Mereka tergolong keluarga tidak mampu. Dari informasi itu, Subandi mengetahui kondisi Rizki sangat memprihatinkan. Sejak balita tangannya diikat tali kain ke belakang tubuhnya oleh keluarganya.

Bukan tanpa alasan orang tuanya memperlakukan Rizki seperti itu. Pasalnya jika tangannya tidak diikat, Rizki kerap mencakari dan memukuli tubuh dan kepalanya sendiri hingga luka.

BACA JUGA:

Subandi yang datang meminta Rizki harus segera mendapat penanganan untuk kesembuhannya. Untuk itu ia perintahkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo Fenny Apridawati untuk segera melakukan tindakan.

“Kasihan kalau melihat ada warga seperti ini, mereka berhak mendapatkan pelayanan dan penanganan dari pemerintah,” ucapnya.

Ia juga berkeinginan agar Rizki mendapat penanganan yang baik bagi kesembuhan jiwa dan mentalnya. “Jika kondisinya sudah membaik, selanjutnya akan ditawarkan kepada keluarganya soal pendidikannya. Mungkin belajar di Sekolah Luar Biasa (SLB) atau lainnya,” tandasnya.

Subandi juga meminta kepada siapapun yang menjumpai warga yang membutuhkan uluran tangan atau penanganan sosial untuk tidak segan-segan melaporkan ke Bupati maupun Wakil Bupati Sidoarjo.

“Masyarakat berhak mendapatkan pelayanan dan penanganan yang baik dari pemerintah,” sebutnya.

Sebelum meninggalkan lokasi, Subandi memberikan bantuan paket sembako kepada keluarga Rizki.

Paman Rizki mengatakan, tingkah Rizki yang aneh muncul sejak kecil sampai mengalami keterbelakangan. Sejak kecil sampai tumbuh besar, remaja yang namanya sempat diganti oleh orang tuanya dengan nama Zakaria itu belum pernah mengenyam pendidikan. Setiap hari, Rizki dijaga orang tua dan neneknya.

“Apabila tangannya lepas, keponakan saya itu sering mencakar-cakar wajahnya hingga berdarah. Kalau tidak begitu, memukuli wajah dan kepalanya. Kadang kala juga kepala dibentur-benturkan ke tembok sampai memar,” ucap paman Rizki.

Sang nenek yang menerima kunjungan ini tak henti-hentinya meneteskan air mata melihat kondisi cucunya tersebut.

“Saya itu setiap hari ikut menjaga dan kasihan dengan cucu saya yang semestinya sesama umur sebayanya sudah lulus sekolah, dan bermain-main, namun kondisinya seperti ini,” ujarnya sambil meneteskan air mata.

Ananda Rizki, siang tadi langsung dibawa pihak Puskesmas Sedati untuk dirujuk ke RSUD Sidoarjo agar mendapat penanganan intensif bagi penyembuhannya sesuai arahan Subandi. (sat)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *