Pemkab Madiun dan Pusat Pengembangan Otonomi Daerah Universitas Brawijaya Gelar Sosialisasi Penguatan Daya Saing Daerah

MADIUN, SURYAKABAR.com – Pusat Pengembangan Otonomi Daerah (PP OTDA) Universitas Brawijaya (UB) bekerjasama dengan Pemkab Madiun menggelar sosialisasi Penguatan Daya Saing Daerah Melalui Harmonisasi terhadap Perkembangan Cipta Kerja, Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, serta Penguatan dan Pengembangan Sektor Keuangan di Ruang Rapat Eka Kapti Puspem Mejayan, Jumat (10/2/2023).

Sosialisasi yang diikuti para Prolap (Penyusunan Program dan Laporan/Fungsional Perencana) dibuka Bupati Madiun, H. Ahmad Dawami disaksikan Kepala Bappeda Kabupaten Madiun, Kurnia Aminollah.

Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber dari PP OTDA UB, di antaranya, Muhammad Najih Vargholy, M. Akbar Nur Sasmita dan M. Cendekiawan Ainul Haq.

Bupati menjelaskan, daya saing Kabupaten Madiun sebesar 3,09 dan termasuk kategori baik. Mengenai cipta kerja tetap dijalankan tanpa meninggalkan potensi lokal. Untuk itu, dirinya selalu mengedepankan pemberdayaan masyarakat, selain investasi.

BACA JUGA:

madiun1

“UMKM di Kabupaten Madiun sekarang ini pada tahap konsentrasi peningkatan. Jumlah produk UMKM yang sudah terdaftar 26 ribu. Dengan jumlah ini bagaimana kita bicara harga, tempat, produk dan promosi. Bagaimana semua itu ada peningkatan. Jadi saat ini sudah geser ke arah situ,” katanya.

Bupati menjelaskan, hadirnya investor ke kabupaten berjuluk Kampung Pesilat Indonesia ini menyerap sekitar 1.000 tenaga kerja per tahun.

Sedangkan lulusan SMA sederajat pertahunnya mencapai 3.500 orang, sehingga Pemkab Madiun membuat terobosan melalui pemberdayaan dan menciptakan pengusaha millenial.  “Jadi ini kita masih berhitung,” tandasnya.

Terkait terobosan untuk cipta kerja, menurut Bupati salah satunya proyek KPBU PJU (Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Penerangan Jalan Umum) yang sementara dikerjakan di 7.400 titik.

Artinya, apa yang dihasilkan dari kebijakan itu memberi ruang lebih seperti nantinya UMKM jam kerjanya makin panjang, karena adanya rasa nyaman, karena situasinya menjadi terang.

“Investasi tetap kita kejar, tapi investor yang punya koneksitas dengan produk lokal, sehingga mempunyai multi player effect yang luas. Tidak hanya dari sisi pekerjaan saja, tapi produknya juga nyambung,” ungkap Bupati. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *