Berita Lumajang
Pemandian Alam Selokambang Tempat Terbaik Hidroterapi di Lumajang
LUMAJANG, SURYAKABAR.com – Pemandian Alam Selokambang Lumajang menjadi salah satu tempat terbaik untuk terapi air atau hidroterapi.
Sebelum fajar menyingsing banyak orang berendam di Pemandian Alam Selokambang. Itu pula yang dilakukan Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati (Bunda Indah).
“Ada banyak pasien yang sembuh. Saya melihat sendiri mulai mereka datang pakai kursi roda, sekarang sudah bisa datang sendiri pakai sepeda motor dan berenang,” ungkap Bunda Indah saat melakukan hidroterapi di Selokambang, Senin (23/1/2023).
Hidroterapi merupakan metode fisioterapi yang bertujuan untuk mengurangi nyeri, penguatan otot, juga untuk mendapatkan efek relaksasi dengan memanfaatkan sifat-sifat air.
Metode tersebut dijadikan pengobatan, karena air memiliki beberapa sifat yang membantu untuk penyembuhan. Air dapat membantu aliran darah, serta memiliki efek menenangkan dan membuat rileks pada orang, baik dalam bak mandi, pancuran, semprotan, atau dalam bentuk kompres.
BACA JUGA:
Terlebih, seperti diungkapkan Bunda Indah, air yang ada di Pemandian Alam Selokambang ini langsung berasal dari mata air dengan kandungan mineral yang tinggi. Potential of Hydrogen (PH) mata air Selokambang antara 7-8 dengan suhu air antara 13-15 derajat celsius.
Bunda Indah juga menerangkan, setiap pagi, Pemandian Alam Selokambang didatangi lebih dari 100 orang untuk terapi air.
Warga percaya terapi air di Selokambang sebelum matahari terbit bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit medis seperti stroke, diabetes, saraf kejepit dan kolesterol tinggi.
“Sebenarnya sejak dulu sejak saya masih kecil sudah ada. Beberapa dokter saraf khususnya yang dari Lumajang dan sekarang bekerja di Surabaya selalu menganjurkan pasiennya berenang di sini. Kalau saya biasanya sakit lutut kalau naik tangga sakit, setelah hidroterapi berangsur-angsur pulih,” terang Bunda Indah.
Sementara itu, manfaat melakukan hidroterapi juga dirasakan Edi warga Desa Bodang, Kecamatan Padang yang mengaku rutin melakukan terapi di Selokambang.
Ia bercerita dirinya telah lama menderita saraf kejepit. Setelah mencoba terapi air Selokambang, perlahan sakit yang dideritanya bertahun-tahun itu mulai hilang.
“Saya itu memang punya saraf kejepit, sudah coba terapi di mana-mana tidak berhasil. Akhirnya saya coba datang ke Selokambang. Pertama itu ya setiap hari terapi, terus jadi tiga hari sekali, sekarang sudah seminggu sekali, dan tidak sakit lagi,” terang Edi. (*)