Mahasiswa Universitas Ciputra Gelar Sosialisasi Diet Plastik di Kampung Edukasi Sampah Kelurahan Sekardangan Sidoarjo

SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Belasan mahasiswa Universitas Ciputra yang tergabung dalam project HTS (Hijau Tanpa Sampah) menggandeng Karang Taruna RW VII Kelurahan Sekardangan, Sidoarjo melakukan aksi sosialisasi diet plastik secara door to door.

Aksi ini dilakukan akibat banyaknya penggunaan sampah plastik sekali pakai dalam rumah tangga. Pada kegiatan yang berlangsung, Minggu (18/12/2022) ini, ada sekitar 20 rumah warga yang didatangi.

Alika Humas HTS mengatakan, kegiatan ini dilatarbelakangi sampah rumah tangga yang menghasilkan 42,23% dari total sampah nasional sebanyak 21,88 juta ton di 2021. Sampah mayoritas yang dihasilkan adalah sampah plastik yang tidak bisa terurai dan banyaknya pemakaian plastik sekali pakai.

“Nah, untuk mengurangi penggunaan sampah rumah tangga yang masif, maka kami melakukan pendekatan sosial terhadap warga di lingkungan di sini,” terang Alika.

Menanggapi kegiatan tersebut, Edi Priyanto Pegiat Lingkungan dari Kampung Edukasi Sampah Sidoarjo menyambut baik dan memberikan apresiasi terhadap kegiatan “Sosialisasi Diet Plastik dan Mengurangi Sampah” yang dilakukan mahasiswa Fakultas Entrepreneurship dan Humaniora Universitas Ciputra tersebut.

BACA JUGA:

ciputra1

“Timbulan sampah jenis plastik dari tahun ke tahun terus meningkat, kalau dirata-rata setiap orang bisa menghasilkan sampah sekitar 0,7 Kg/orang/hari yang terdiri dari sekitar 17-20% adalah Sampah Plastik,” tutur Edi.

Ia melanjutkan, sampah plastik sendiri termasuk kategori sampah yang sulit terurai, sehingga apabila tidak dilakukan pemilahan dan pengolahan dengan benar maka akan mencemari lingkungan.

“Belum lagi dampak buruk bagi tubuh, seperti zat warna hitam pada plastik apabila terkena panas terdegradasi mengeluarkan zat penyebab kanker, demikian juga apabila plastik dibakar akan menghasilkan zat & gas berbahaya bagi manusia (kanker, hepatitis, pembengkakan hati, gangguan sistem saraf dan depresi) dan kandungan timbal dalam plastik apabila bercampur dengan makanan akan menyebabkan terjadinya kelumpuhan,” terang Edi.

Sementara itu founder lembaga swadaya masyarakat Ecoton sekaligus dosen dari mata kuliah Green Lifestyle Prigi Arisandi turut memberikan pernyataan “Sampah plastik rumah tangga adalah salah satu sampah yang dampaknya langsung ke lingkungan, terutama sungai. Sungai yang tercemar plastik akan membawa mikroplastik ke dalam ikan yang kita makan.”

Prigi juga menambahkan, adanya pendekatan terhadap warga merupakan salah satu langkah kecil untuk menekan penggunaan sampah plastik dalam rumah tangga.

ciputra2

Dipta Pramudhita Darmawan selaku Karang Taruna RW VII menyatakan, kegiatan ini merupakan salah satu langkah awal bagi Karang Taruna RW VII untuk memberikan dampak langsung terhadap masyarakat mengenai kesadaran untuk bijak menggunakan plastik sehingga sampah rumah tangga yang dihasilkan dapat berkurang.

Adapun I Gede Sumantra, sebagai warga RT 24 sekaligus pengusaha saus dan chef hotel memberikan tanggapan, pengurangan sampah plastik pada dunia bisnis maupun perhotelan merupakan hal yang cukup sulit mengingat perlu adanya penambahan cost pada produk.

Namun, Gedhe sudah cukup sadar mengenai pengurangan sampah plastik. “Sebisa mungkin saya selalu membeli kebutuhan dapur dalam jumlah grosir agar tidak menghasilkan banyak sampah,” terangnya.

Sedangkan, Anna Pitriantinah sebagai warga RT 24 mengatakan, sudah menerapkan untuk selalu membawa tas kain setiap bepergian atau berbelanja, sehingga tidak perlu meminta kantong plastik kembali.

Rencananya, kegiatan ini selanjutnya dimonitori Karang Taruna RW VII sebagai bentuk keberlanjutan dalam program mengurangi sampah di lingkungan RT maupun RW ke depannya.

Diharapkannya kegiatan ini dapat memberikan dorongan untuk warga agar dapat lebih bijak dalam menggunakan plastik. (sat)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *