Ini Pesan Ketua KPK saat Membuka Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia di Surabaya
SURABAYA, SURYAKABAR.com – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengapresiasi kinerja pelayanan publik sejumlah daerah yang dinilainya sudah cukup baik. Salah satunya adalah Kabupaten Sidoarjo.
KPK menilai, di tingkat provinsi terdapat Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
Ia juga mencatat kinerja pelayanan publik yang cukup baik dilakukan Kepolisian Daerah Jawa Timur, Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, OJK Kantor Regional 4 Jawa Timur, Kantor Wilayah BPN Jawa Timur serta BPKP Perwakilan Jawa Timur.
“Saya monitor, saya catat setidaknya khususnya di pelayanan publik ada 30 daerah yang memiliki nilai pelayanan publik yang cukup baik,” ujar Firli Bahuri saat membuka peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (1/12/2022).
Selain di Surabaya KPK menggelar Road to Hakordia ke sejumlah daerah di tanah air. Menurut Firli, roadshow ini bertujuan mengajak seluruh elemen bangsa bersatu mencegah korupsi. Tema yang diusung dalam Hakordia tahun ini “Indonesia Pulih, Bersatu Lawan Korupsi”.
BACA JUGA:
Firli juga menyampaikan korupsi merupakan sesuatu perbuatan yang sangat buruk dan menghambat terwujudnya tujuan pembangunan nasional.
“Bagaimana kita bisa memberikan perlindungan terhadap segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia kalau seluruh program yang diarahkan dalam rangka mewujudkan perlindungan segenap bangsa dan seluruh tumpah itu dikorupsi,” ucapnya.
Firli meminta seluruh kepala daerah menjauhi tindakan korupsi, karena telah diberi mandat untuk menjalankan tata kelola pemerintahan. Untuk itu ia sangat berharap kepada seluruh gubernur, bupati, wali kota memastikan tata kelola pemerintahan berjalan sesuai aturan.
“Pastikan setiap tahapan manajemen perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan pengawasan, termasuk juga di dalam pelaksanaan anggaran harus bapak pastikan, tidak terjadi intrik-intrik atau praktek-praktek korupsi,” pintanya.
Firli menegaskan, kejahatan korupsi bukan hanya terjadi di suatu wilayah yurisdiksi tertentu, tetapi bisa merambah ke seluruh bangsa dan negara dimanapun berada. Bahkan seluruh kamar-kamar kekuasaan bisa dimasuki kejahatan korupsi. Baik itu kekuasaan eksekutif, legislatif maupun yudikatif.
“Saya tidak bicara tentang politik hari ini, tetapi bicara tentang korupsi. Korupsi bisa masuk ke ranah kekuasaan legislatif, eksekutif, yudikatif, termasuk juga kekuasaan partai politik,” tegasnya.
Untuk itu ia sadar pemberantasan korupsi tidak bisa dilakukan sendiri. Dibutuhkan satu komitmen dan semangat bersama untuk memberantasnya. Untuk itu ia mengajak semua pihak bersama-sama merapatkan barisan dan mengikrarkan, Hari Antikorupsi Sedunia menjadi semangat bersama untuk menatap masa depan Indonesia yang bebas dari korupsi.
“Mari kita jadikan Hakordia sebagai momentum penyemangat kita untuk menggerakkan energi kita, komitmen kita untuk tidak melakukan korupsi, mari kita jadikan hidup kita dalam suatu budaya dunia yang bebas dari korupsi, jadikan korupsi itu adalah sesuatu masa lalu,” imbuhnya. (sat)