Ratusan Siswa Sekolah Adiwiyata Belajar Pengelolaan Sampah dan Lingkungan di Kampung Edukasi Sampah
SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Sebanyak 286 siswa SMPN 3 Candi Sidoarjo study lapangan (outing class) tentang pengelolaan sampah dan lingkungan ke Kampung Edukasi Sampah Kelurahan Sekardangan, Kecamatan Sidoarjo, Kamis (15 /9/2022).
Ratusan siswa yang berasal dari sekolah yang pernah meraih prestasi Sekolah Adiwiyata Nasional tersebut merupakan bagian dalam melaksanakan Pembelajaran Projek Profil Pelajar Pancasila ke-1 dengan tema “Gaya Hidup Berkelanjutan”.
Kader Lingkungan Kampung Edukasi Sampah, Retno Mulyo mengatakan, materi diberikan langsung kepada siswa disampaikan dalam bentuk praktek di lokasi, di antaranya berupa pemilahan sampah, pengolahan sampah dan pengelolaan sampah.
Ratusan siswa dibagi enam kelompok untuk memudahkan proses pembelajaran praktek yang masing-masing dipandu dua orang Kader Lingkungan dari Kampung Edukasi Sampah.
Retno mebambahkan, para siswa juga diajarkan praktek melakukan pemilahan sampah organik, non organik dan barang berbahaya agar mudah diingat dan diterapkan mulai dari lingkungan terkecilnya baik itu di sekolah maupun di rumah.
BACA JUGA:
Selanjutnya mereka juga diajari bagaimana cara pengolahan sampah, mulai praktek pengomposan skala rumah tangga dengan komposter Takakura dan juga dipraktekkan pengomposan menggunakan metode komposter aerob hingga menggunakan sumur resapan.
Tak hanya itu, mereka diajarkan bagaimana bisa memanfaatkan barang bekas/sampah yang berada di lingkungannya menjadi sebuah kreasi daur ulang yang dapat memberikan nilai tambah ekonomis.
Para siswa juga dikenalkan bagaimana pengelolaan manajemen bank sampah. Pengenalan bank sampah sejak dini perlu dilakukan sebagai strategi untuk membangun kepedulian masyarakat sejak awal agar mereka dapat berkawan dengan sampah sekaligus akan mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari sampah.
“Dalam kesempatan tersebut juga dijelaskankan, keberadaan bank sampah tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus diintegrasikan dengan gerakan lain yaitu 4R sehingga manfaat langsung yang dirasakan tidak hanya ekonomi, namun pembangunan lingkungan yang bersih, hijau dan sehat,” jelas Retno.
Kepala Sekolah SMPN 3 Candi Gufron mengaku senang, karena siswanya dapat difasilitasi di tempat yang luar biasa untuk melakukan kegiatan studi outdoor di tempat yang memiliki fasilitas edukasi terhadap pengelolaan sampah dan lingkungan.
“Sebagai sekolah Adiwiyata, kami harus mengajarkan dan mengajak siswa secara langsung ke lokasi agar tahu realitas dan praktek pengelolaan dan pengolahan sampah di kehidupan yang sesungguhnya,” kata Gufron.
“Kami sampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada pengelola dan para kader lingkungan di Kampung Edukasi Sampah, yang telah menyediakan dan memfasilitasi siswa-siswi SMPN 3 Candi yang merupakan Sekolah Adiwiyata. Beberapa materi menarik disampaikan, sehingga membuat para siswa menjadi sangat antusias menyimak,” imbuh Gufron.
Terpisah, pegiat lingkungan Kampung Edukasi Sampah Edi Priyanto berpendapat, kegiatan edukasi terhadap pengelolaan sampah dan lingkungan perlu dilakukan kepada generasi muda sejak usia dini.
Program pilah sampah dari rumah, olah sampah organik secara mandiri melalui komposter mandiri maupun komunal serta pemberdayaan bank sampah menjadi sebuah solusi dalam memecahkan permasalahan sampah dalam rangka turut berpartisipasi pelestarian lingkungan, sehingga pada akhirnya akan berdampak baik buat bumi.
“Sekecil apa pun yang kita lakukan untuk bumi kita ini, pasti suatu ketika akan memberikan dampak yang besar bagi kelangsungan bumi sendiri,” imbuh Edi. (sat)