Merasa Dirugikan, Persida Sidoarjo Layangkan Surat Protes Terkait Kepemimpinan Wasit
BANDUNG, SURYAKABAR.com – Kubu Persida Sidoarjo melayangkan surat protes terkait kepemimpinan wasit Bono Sumarjiyanto dari Kabupaten Bantul yang memimpin pertandingan Karo United melawan Persida di Stadion Si Jalak Harupat Bandung, Kamis (17/2/2022).
Kedua tim tersebut bertanding di laga pembuka Grup R babak 32 Besar Nasional Liga 3 2021-2022. Surat protes dilayangkan Persida, karena kepemimpinan wasit dinilai merugikan timnya.
Pada laga ini wasit Bono Sumarjiyanto dibantu dua asisten wasit yakni asisten wasit 1 Ristiyo dari Kabupaten Lampung dan asisten wasit 2 Rasvani Agung Pangestu dari Kabupaten Bantul.
“Begitu pertandingan usai kami langsung melayangkan surat protes terkait kepemimpinan wasit. Protes kami tulis dengan tangan, namun dikembalikan karena ada beberapa kata yang kurang jelas dan diminta untuk diperbaiki biar jelas dan terbaca. Saat ini surat protes sudah selesai kami perbaiki dan tinggal mengirim,” ujar Istiko Hadi Susanto, Head Coach Persida kepada suryakabar.com, Kamis (17/2/2022) malam.
BACA JUGA:
Menurut Istiko, timnya dua kali dirugikan wasit. “Pertama menit 15, saat pemain kami Ferdiansa mendapat umpan dari Hasbiyanto dalam posisi tidak offside dan berpeluang mencetak gol, tetapi asisten wasit menyatakan offside. Kedua, gol Karo United yang dicetak dari sundulan Nauval, dia sudah berada dalam posisi offside, tetapi wasit tetap mengesahkannya,” paparnya.
Terkait proses terjadinya gol Karo United tersebut, Istiko berulang kali melihat dalam tayangan ulang dari rekaman video untuk memastikan gol tersebut offside atau tidak.
“Berulang-ulang saya melihat tayangan gol pemain Karo United. Jelas kelihatan, sebelum menyundul bola dan gol, Nauval sudah berada dalam posisi offside,” jelasnya.
Begitu wasit Bono Sumarjiyanto mengesahkan gol tersebut, lanjut Istiko, pemain Persida langsung memprotes. “Pertandingan sempat terhenti sekitar lima menit,” paparnya.
Seiring keputusan wasit yang dinilai kontroversial tersebut, Istiko mengaku mental bertanding pemainnya sempat terpengaruh. “Permainan menjadi keras, enam pemain kami kena kartu kuning,” imbuhnya.
Kekecewaan pemain Persida yang sempat dipendam hingga laga usai kembali meledak begitu pertandingan berakhir. Pemain Persida mengejar wasit dan asisten wasit. Berkat kesigapan aparat keamanan, situasi kembali terkendali.
“Kami sangat kecewa dengan kepemimpinan wasit. Meski kami tahu surat protes kami tidak akan mengubah hasil pertandingan, tetapi setidaknya akan memberi masukan kepada PSSI terkait kepemimpinan wasit,” jelasnya.
Pada pertandingan ini, Persida menelan kekalahan 0-1 dari Karo United, sementara pada laga jam kedua di Grup R, Putra Delta Sidoarjo (PDS) memetik kemenangan 3-1 atas Persikasi Bekasi. Hasil ini menempatkan PDS di puncak klasemen sementara Grup R mengumpulkan tiga poin. (es)