Mensos Risma dan Bupati Muhdlor Jenguk Balita Gangguan Anus, akan Jalani Operasi Kedua

SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Muhammad Haidar Dhanu Abrisam (2) balita yang mengalami kelainan Atresia Ani atau tidak mempunyai lubang anus sejak lahir sudah menjalani operasi di RSUD dr. Soetomo Surabaya. Operasi yang dijalani merupakan operasi pertama dari rencana dua kali operasi yang sudah diagendakan.

Anak pasangan Hafid Nurussoba (41) dan Nurul Hidayati (40) itu dijadwalkan menjalani operasi kedua pada Mei – Juni di RS. dr. Soetomo Surabaya.

“Operasi pertama sudah selesai pada 28 Januari 2022, ini disuruh menungggu 4-5 bulan lagi untuk operasi lanjutan (kedua). Perkiraan bulan Mei atau Juni,” kata Nurul Hidayati ibu dari Muhammad Haidar Dhanu saat memberi keterangan di rumahnya di Desa Ketegan Kecamatan Tanggulangin, Senin (14/2/2022).

Menurut penjelasan pihak RS. dr. Soetomo yang diterima Nurul, operasi yang kedua untuk pembuatan anus buatan anak Haidar nanti merupakan operasi terakhir.

Wanita paruh baya itu berharap setelah dilakukan operasi yang kedua, anaknya Haidar bisa buang air besar secara normal.

Ia menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Sidoarjo yang sudah membantu memfasilitasi pengobatan Haidar sampai akhirnya mendapatkan penanganan operasi di RS. dr. Soetomo.

BACA JUGA:

“Pemkab Sidoarjo selain memberikan bantuan berupa uang dan sembako juga ikut mengawal anak kami Haidar sampai proses operasi. Kami menyampaikan terimakasih atas kepedulian dari Pemkab Sidoarjo,” ucap Nurul.

Bantuan yang diterima keluarga Nurul selain sembako dan kebutuhan seperti Pampers dan Susu, Pemkab Sidoarjo dan Kementerian Sosial juga ikut membantu uang tunai untuk kebutuhan operasional perawatan Haidar.

Berkat viralnya berita mengenai kondisi Haidar membuat Kementerian Sosial turun meninjau langsung kondisi Haidar. Bahkan Tri Rismaharini Menteri Sosial turun langsung menjenguk Haidar didampingi Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor.

Risma menyampaikan di Kemensos ada program media scanning yang setiap hari memantau pemberitaan terutama terkait kemanusiaan. Dari sana diketahui adanya balita di Kabupaten Sidoarjo yang memiliki kelainan tidak punya anus dan membutuhkan bantuan kemanusiaan.

“Kami setiap hari melakukan media scanning untuk memantau berita. Salah satunya kami menemukan masalah di anak Haidar dan turun membantu,” ujar Risma.

Selain bantuan dari Pemkab Sidoarjo dan Kemensos, bantuan juga datang dari para donatur yang digalang Kitabisa.com sebesar Rp 75.809.804.

Bupati Muhdlor menyampaikan pihaknya akan memantau terus perkembangan anak Haidar hingga sembuh. Karena penyembuhannya membutuhkan proses sekitar empat bulan.

“Proses yang harus dilalui fase pertama kemarin sudah dilakukan operasi, tapi memang untuk anus buatan ini butuh waktu dan dalam waktu 4-5 bulan kedepan akan dilakukan operasi lagi,” ujar Muhdlor.

Muhdlor menegaskan Pemkab Sidoarjo akan membantu biaya operasional orangtua selama menjalani perawatan di rumah sakit.

“Setelah proses medis selesai, maka faktor-faktor lain yang harus diperhatikan termasuk salah satunya biaya operasional. Misalnya biaya operasional saat menunggu di rumah sakit, ini yang membutuhkan uluran kita semua,” katanya. (sty)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *