Usia Kepala Enam Tak Menghalangi Pelukis Wanita Sidoarjo ini Terus Berkarya
SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Hobi menggambar sejak di bangku Taman Kanak-kanak, mengantar Ary Indrastuti menjadi salah satu pelukis wanita di Sidoarjo.
Berangkat dari sebuah hobi menggambar, ibu dua orang anak, warga Desa Suko, Kecamatan Sidoarjo Kota ini terus berinovasi dalam melukis.
Istri Roesmijanto ini mengaku hobi menggambar sejak masih duduk di bangku taman kanak-kanak, dan terus digeluti hingga SMP.
“Hobi menggambar ini sempat berhenti, waktu masuk sekolah kejuruan (SMK). Sebab, waktu itu masuk di jurusan tataboga,” katanya kepada suryakabar.com, Minggu (6/6/2021).
Namun, hobi menggambar kembali ditekuni perempuan kelahiran 1960 ini saat masuk kuliah. Bahkan, hobi menggambar semakin ia perdalam lagi, setelah Ary kuliah di jurusan kesenian, IKIP Surabaya, yang sekarang berganti nama menjadi Unesa.
“Saat kuliah semakin tekun menggambar. Dari sebelumnya hanya memanfaatkan kertas sebagai media untuk menggambar, lalu pindah ke kanvas,” ujar perempuan, angkatan 79 IKIP Surabaya ini.
Ary mengaku, saat lulus dari bangku perkulihaan dirinya diterima menjadi karyawan di perusahaan tekstil, di Pandaan, sebagai desainer produk.
“Setelah delapan tahun menjadi desainer di situ, anak kedua saya lahir. Saya memutuskan pensiun, sekitar 1992,” terangnya.

“Disela mengurus anak dan menjadi ibu rumah tangga, hobi dan bakat menggambar ini malah lebih giat, lebih ingin berinovasi tentang karya-karya seni lukis, menggambar,” sambungnya.
Di usia yang sudah masuk kepala enam (60 tahun), hobi menggambar Ary tidak luntur. Selain menggambar, Ary juga hobi menanam bunga. Hal ini bisa mempengaruhi setiap karya menggambarnya. Dan itu bisa dia tuangkan dalam sebuah karya lukisan.
Menurut Ary, dengan merefleksikan objek bunga-bunga yang ia tanam di sekitar halaman rumahnya, ia tidak merasa kehilangan keindahan saat bunga-bunga yang dia tanam itu layu.
“Menggambar atau melukis bunga-bunga menjadi favorit saya sejak dulu. Biasanya, bunga saya gambar atau lukis di banyak media seperti, kayu, kain sutra, kadang masih menggunakan media kertas,” tuturnya.
Hobi menggambar dan melukis yang ditekuninya itu, imbuh Ary, selain untuk kepuasan dari sebuah hobi itu sendiri, tidak jarang juga memberikannya citra baik karena menang lomba.
Bahkan, sempat memberinya penghasilan tambahan, ketika karya gambar dan lukisannya ditawar pecinta lukisan.
“Pernah hasil karya gambar saya di kertas ditawar pecinta lukisan satu juta rupiah. Dan, akhir-akhir ini saya diminta menjadi instruktur melukis, juga menjadi guru les privat melukis,” pungkas Ary yang kini tengah membuka toko online penjulan cat lukis di akun: With My Soul. (sty)