Banyuwangi Rekrut 3.937 ASN, Bupati Banyuwangi: Semua Online, Jangan Percaya yang Ngaku ‘Sakti’
BANYUWANGI, SURYAKABAR.com – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berpesan kepada peserta yang akan mengikuti seleksi calon Aparatur Sipil Negara (ASN) di Banyuwangi agar tidak mudah percaya kepada orang yang ngaku-ngaku ‘sakti’ alias calo yang bisa meloloskan menjadi ASN.
Bupati Ipuk Fiestiandani mengatakan, seleksi calon ASN dilakukan transparan sejak proses pendaftaran hingga selesai.
Semuanya berbasis online. Oleh karena itu, Ipuk meminta agar calon peserta tidak mempercayai siapa pun yang menjanjikan dapat meloloskan dalam seleksi tahun ini dengan meminta imbalan tertentu.
Tahun ini, Pemkab Banyuwangi membuka kuota rekrutmen 3.937 calon ASN. Pendaftaran dibuka mulai akhir Mei 2021.
“Jangan percaya orang yang ngaku-ngaku ‘sakti’ bisa meloloskan jadi ASN alias menjadi calo. Jangan mau dimintai uang,” ujar Ipuk, Selasa (25/5/2021) dikutip laman resmi Pemkab Banyuwangi.
“Kalau mau sukses, belajar, siapkan diri, dekati Tuhan dengan selalu berdoa, bukan dekati yang ngaku calo. Tidak ada jurus orang dalam, di penerimaan ASN,” tegas Ipuk.
Pendaftaran seleksi calon ASN tahun ini direncanakan dimulai 31 Mei hingga 21 Juni mendatang. Sementara seleksi administrasi dan pengumuman hasil seleksi administrasi dijadwalkan 1 sampai 30 Juni.
Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) Banyuwangi, Nafiul Huda mengatakan, pendaftaran dijadwalkan mulai 31 Mei. “Namun kepastian waktunya kami menunggu keputusan dari pemerintah pusat,” kata Huda.
Huda menjelaskan semua proses pendaftaran dilakukan secara online di www.sscasn.bkn.go.id. Sementara proses seleksi kompetensi digelar dengan skema computer assisted test (CAT) Badan Kepegawaian Nasional (BKN) atau computer based test (CBT) Kemendikbud RI. “Sehingga semua basisnya sistem teknologi, tidak bisa diintervensi siapapun,” ujar Huda.
Tahun ini Pemkab Banyuwangi mendapat kuota 3.937 calon ASN, yang terdiri atas 3.624 tenaga guru, 237 tenaga kesehatan, dan 76 tenaga teknis lainnya.
Khusus untuk guru, seluruh lowongan yang tersedia adalah formasi PPPK. Rinciannya, 764 lowongan guru sekolah menengah pertama (SMP), 2.308 guru kelas, dan 552 guru pendidikan jasmani dan kesehatan (penjaskes) sekolah dasar (SD).
Sementara tenaga kesehatan dan tenaga kesehatan lain sebanyak 313 formasi. Rinciannya, formasi CPNS tenaga kesehatan 115 orang dan PPPK tenaga kesehatan 122 orang. Selebihnya, total lowongan tenaga teknis lainnya 76 formasi, yakni 41 CPNS dan 35 PPPK. (*)