KURDA SAYANG untuk Bangkitkan Ekonomi Sidoarjo
SIDOARJO, SURYAKABAR.com – BPR Delta Artha Kabupaten Sidoarjo, turut mendukung kebangkitan ekonomi di masa pandemi Covid 19, dengan program Kredit Usaha Rakyat Daerah (KURDA). Ini salah satu upaya BPR Delta Artha mendukung program pemerintah memberdayakan UMKM.
Bupati Sidoarjo, H. Ahmad Muhdlor melaunching program KURDA di Kantor BPR Delta Artha Sidoarjo, Senin (15/3/2021). Turut menyaksikan Wakil Bupati Sidoarjo, H. Subandi, Sekretaris Daerah dan OPD terkait.
Direktur Utama BPR Delta Artha, Sofia Nurkrisnajanti Atmaja, dalam laporannya menjelaskan Program KURDA SAYANG (Kredit Usaha Rakyat Daerah Sidoarjo Yang Gemilang). Kenapa ditambah kata “SAYANG”, alasannya, karena selama ini KURDA biasa saja kurang menarik.
Seiring ditambahnya kata sayang, jadi semakin kekinian dan menarik. Dalam hal ini menarik bagi para pelaku UMKM. Didalam KURDA SAYANG ini didalamnya ada sebuah harapan, yakni menjadikan Sidoarjo kota yang gemilang.
“Program ini merupakan program prioritas untuk menaikkan kelas UMKM, merupakan program baru dari Bupati dan Wabup Sidoarjo yang baru, tentunya dengan semangat yang baru juga untuk Kabupaten Sidoarjo,” jelasnya.
Masih menurut Sofia, antusiasme masyarakat terhadap program ini sangat tinggi, hingga saat ini yang mengajukan KURDA lebih dari 300 pemohon. Dengan persyaratan yang mudah, proses cepat dan suku bunga ringan, 0,25% per bulan.
Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor memberikan apresiasi yang tinggi terhadap program KURDA ini. “Program KURDA adalah program yang menyentuh semua lapisan masyarakat, termasuk Gapoktan dan lain-lain, saya harapkan berjalan lancar, sehingga kedepan bisa ditambah kuotanya,” ujar Ahmad Mudhlor.
“Sidoarjo itu kota UMKM, sudah menjadi tugas bupati dan wabup, bagaimana caranya pelaku UMKM bisa mendapatkan modal,” jelasnya.
Terkait pemulihan ekonomi nasional dampak pandemi covid 19, diperlukan langkah cepat dan tepat di bidang ekonomi produktif terutama UMKM.
“Ketika ada program semacam ini, manfaatkan sebaik-baiknya, jangan sampai timbul kredit macet, kalau pelaku usaha komitmen pemerintah lebih komitmen,” tandasnya. (sty)