Arzeti Bilbina Gelar Baksos, Berbagi Paket Sembako ke Guru Madin di Sidoarjo
SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKB, Arzeti Bilbina melakukan bakti sosial (baksos), berbagi paket sembako kepada guru Madrasah Diniyah (Madin) di Kecamatan Candi, Sidoarjo, Senin (1/3/2020).
Paket sembako itu disalurkan melalui pengurus Koordinator Cabang (Korcab) Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Candi, Sidoarjo.
Ada sekitar 139 guru Madin se-Kecamatan Candi, Sidoarjo. Mereka tersebar di 38 lembaga Madin se-Kecamatan Candi, Sidoarjo.
“Kami sangat mengapresiasi bantuan ini, di masa pandemi seperti ini. Atas perhatiannya kami sampaikan banyak terima kasih,” kata M. Lutfi, Ketua Korcab FKDT Candi, Sidoarjo kepada suryakabar.com, Senin (1/3/2021).
Setiap lembaga Madin yang ada di Candi, kata Lutfi, sapaan M. Lutfi, mendapat jatah dua paket sembako. Setiap paket sembako berisi lima item bahan pokok di antaranya, beras lima kilogram, minyak goreng satu liter, dan gula satu kilogram.
BACA JUGA:
Menurut Lutfi, bentuk bantuan paket sembako semacam ini sangat mendukung kinerja dan peran lembaga Madin Sidoarjo, dan di Kecamatan Candi khususnya.
“Semoga banyak memberi manfaat bagi penerimannya. Sekaligus modal penyemangat dalam mengemban amanah, sebagai tonggak terdepan menjaga akhlak dan moral generasi muda-penerus bangsa,” tuturnya.
Lebih jauh, Lutfi menjelaskan, selama masa pandemi ini lembaga Madin yang ada di Kecamatan Candi, banyak mengurangi aktivitas yang bersifat massal.

Sementara, baik lembaga maupun guru Madin juga diminta agar membagi waktu pertemuan dalam memberikan materi tentang hasanah ke-Islaman terhadap santrinya.
Artinya, yang biasanya dilakukan dalam satu kali pertemuan, kali ini harus dibagi beberapa kali pertemuan, atau menyesuaikan jumlah santri di masing-masing lembaganya.
“Baik lembaga maupun guru Madin di sini terus diimbau agar tetap menjaga kesehatan dan tetap mengikuti anjuran pemerintah, patuh SOP protokol kesehatan (prokes),” pesannya.
“Jika di suatu lembaga santrinya banyak, bisa dibagi tiga kali pertemuan, waktunya bisa diatur siang, sore, dan malam,” sambungnya.
Lutfi menambahkan, semakin banyak aktivitas kelembagaan dan guru Madin ditengah pandemi, baik pemerintah daerah (Pemda) maupun instansi terkait agar bersedia memberikan perhatian.
“Sejatinya, baik lembaga maupun guru Madin di sini tidak menghendaki kalah dengan adanya pandemi. Tapi perhatian pemerintah juga sangat diharapkan, menjaga kestabilan ekonomi, juga untuk kemajuan kelembagaan Madin kedepannya,” pungkasnya. (sty)