Tim PKM Fakultas Ilmu Olahraga Unesa Berikan Penyuluhan dan Bantuan Protokol Kesehatan Terapis Disabilitas Netra
SURABAYA, SURYAKABAR.com – Pandemi Covid-19 bukan penghalang bagi civitas akademika Universitas Negeri Surabaya untuk melaksanakan Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) pada 2020.
Tim PKM dosen Fakultas Ilmu Olahraga Universitas Negeri Surabaya kali ini bergerak untuk memberikan penyuluhan protokol kesehatan dan bantuan kepada penyandang disabilitas netra yang bekerja sebagai terapis di klinik Sumber Sehat Jalan Manukan Tengah Surabaya, Sabtu (3/10/2020).
Progam ini bentuk pengabdian terhadap masyarakat yang dilakukan Fakultas Ilmu Olahraga Universitas Negeri Surabaya dengan menyasar para penyandang disabilitas netra yang banyak membutuhkan perhatian di masa pandemi ini.
Ketua Pelaksana tim PKM dosen Fakultas Ilmu Olahraga Universitas Negeri Surabaya, Ridwan menuturkan, dia memilih memberikan bantuan kepada kelompok disabilitas, karena selama pandemi kaum disabilitas jarang terjamah bantuan dan menurutnya, kita dan kelompok disabilitas mempunyai hak yang sama dan sama-sama terdampak pandemi Covid-19.
“Selama ini yang saya lihat di berbagai media jarang ada bantuan yang diberikan kepada kelompok disabilitas dan kita juga ada program yaitu membantu dan melayani orang dengan kebutuhan khusus,” ujarnya.
BACA JUGA:
Ridwan menambahkan, pihaknya memberikan edukasi protokol kesehatan terhadap para tunanetra yang berprofesi sebagai terapis untuk mencegah penularan Covid-19 dan dia juga memberikan bantuan terhadap para terapis berupa sembako, alat pelindung diri berupa masker dan sarung tangan, serta alat penunjang protokol kesehatan.
“Bantuan yang diberikan berupa sembako, APD berupa sarungtangan dan masker, tempat cuci tangan, termogun bersuara, sarung bantal dan seprei yang nantinya akan diganti setiap kali berganti pasien,” tuturnya.
Pemilik klinik pijat tunanetra Sumber Sehat, Ahmad Budiyanto menghaturkan rasa terima kasih setinggi-tingginya kepada tim pengabdian masyarakat Unesa, karena sudah mau peduli dan membantu kelompok disabilitas netra.
“Saya mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya kepada teman-teman Unesa, karena sudah mau peduli dengan kami,” ungkap Budi.
Budi menuturkan, dirinya bersama seluruh penderita disabilitas netra yang berprofesi sebagai terapis sangat terdampak akibat pandemi Covid-19 lantaran penghasilannya sebagai terapis turun drastis hingga 90 persen.
“Selama pandemi jarang ada pengunjung, pendapatan kami bahkan turun hingga 90 persen,” terangnya. (mer)