Pilkada Surabaya
Jelang Turunnya Rekom Cawali PDI-P, Dyah Katarina Tak Punya Beban
SURABAYA, SURYAKABAR.com – Bakal Calon Wali Kota (Bacawali) Surabaya yang diusung PDI-P untuk Pilkada Surabaya, Dyah Katarina terlihat santai menjelang turunnya rekom PDI-P yang entah diberikan kepada siapa? Untuk cawali Kota Surabaya akan masuk gelombang IV dan akan diumumkan, 19 Agustus 2020.
“Ya, saya santai saja. tidak punya perasaan deg-degan. Soalnya, saya tak punya beban dan rekom itu juga tidak melihat lelaki atau perempuan. Itu mutlak kewenangan DPP,” ujar Dyah Katarina.
Meski nama istri mantan Wali Kota Surabaya Bambang DH ini kurang diperhitungkan, karena ada Whisnu Sakti Buana, Eri Cahyadi, dan Armuji, namun Dyah Katarina mengaku siap jika mendapat amanah untuk menggantikan Wali Kota Tri Rismaharini yang sudah menjabat dua periode. “Sebagai kader saya siap ditugaskan di mana saja,” ungkap Dyah Katarina.
Jika toh nanti dirinya tidak mendapat rekom untuk cawali, dia mengaku tidak terlalu kecewa. Bahkan, dia siap mendukung siapapun calon PDI-P yang direkom DPP nanti.
BACA JUGA:
“Siapapun yang direkom DPP nanti harus bisa mengalahkan pak MA. Saya yakin, seluruh kekuatan PDI-P akan dikerahkan untuk memenangkan pilkada ini,” tandasnya.
Soal head to head calon PDI-P dengan Machfud Arifin yang didukung koalisi delapan parpol (PKB, Gerindra, Golkar, PKS, Demokrat, PAN, NasDem,dan PPP), Dyah Katarina yang juga Ketua Paguyuban Bunda Pos PAUD Terpadu Kota Surabaya ini menegaskan, dalam politik, demokrasi adalah sesuatu yang biasa.
Menurut dia, pilkada tidak hanya mengandalkan banyaknya parpol, tapi juga figur. “Kalau keduanya dapat (parpol dan figur) itu yang akan menang. Yang jelas, kami di PDI-P akan menggerakkan seluruh kekuatan, baik struktural, kader maupun simpatisan,” pungkasnya. (be)