Pilkada Surabaya
Spanduk Eri Cahyadi Bertebaran, Relawan: Ini Bukti Warga Surabaya Kehendaki ErJi Penerus Kebaikan Risma

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Menjelang turunnya rekomendasi DPP untuk pasangan calon (paslon) PDI-P pada Pilkada Surabaya 2020, yang rencananya diumumkan pertengahan Agustus, banyak bertebaran spanduk atau baliho Eri Cahyadi di kampung-kampung.

Sontak munculnya reklame bergambar Eri Cahyadi menjadi pertanyaan, karena Eri saat ini statusnya masih Aparatur Sipil Negara (ASN).

“Ini satu bukti warga Surabaya masih menghendaki Erji (Eri Cahyadi-Armuji) sebagai penerus kebaikan Bu Risma,” ujar Hariadi, salah satu relawan Erji.

Apa tanggapan pengamat politik? Surokim Abdussalam mengatakan, dalam strategi komunikasi itu masuk transfer of device, di mana kandidat mencoba untuk mendapatkan Tri Rismaharini effect dalam kontestasi.

“Dalam konteks marketing politik itu termasuk efektif, khususnya untuk menggaet pemilih fanatis (strong voters) nya bu Risma,” ucap Surokim.

Menurut dia, itu spanduk sosialisasi menuju pilkada karena arah pesannya untuk kontestasi pilwali. “Dan sepertinya bu Risma juga tidak keberatan, karena gambar sejenis juga sudah sempat beredar di tempat lain,” kata Surokim.

BACA JUGA:

Lebih jauh, Surokim yang juga Peneliti Surabaya Survey Center (SSC) ini mengingatkan, Eri Cahyadi saat ini posisinya ASN, tentu dengan beredarnya baliho dukungan untuk menggantikan posisi Risma dalam pilkada menuai pro-kontra di masyarakat.

“Memang sih debatebel, karena posisi pak Eri yang ASN aktif terikat aturan yang lebih ketat soal keterlibatan dalam kontestasi pilkada,” urainya.

eri cahyadi spanduk 1

Untuk itu, jika sudah yakin ikut kontestasi pilkada, menurut Surokim, lebih bijak jika mengambil cuti. Sehingga spanduk-spanduk atau baliho begitu tidak menimbulkan polemik masyarakat.

Seorang birokrat ikut kontestasi pilkada, ditegaskan Surokim, sah-sah saja atau tidak ada larangan, asal sesuai aturan yang ada. Atau mungkin saja Eri Cahyadi sedang menunggu kepastian rekomendasi dari partai juga serba mungkin dalam situasi ini.

Dekan Fakultas Sosial dan Politik Universitas Trunojoyo ini menyatakan, saat ini yang menarik untuk ditelusuri adalah siapa yang memasang baliho itu, relawan kah? Eri Cahyadi kah? Atau siapa, sehingga bisa dipastikan asal muasalnya.

“Sebab sering disampaikan pak Eri dan tim, tidak merasa memasang baliho seperti itu. Nah, dari sini situasi menjadi pelik. Terlepas dari pro kontra, baliho itu muncul seiring dengan kian dekatnya rekomendasi PDI-P dan kandidat butuh media dan sarana untuk meningkatkan elektabilitasnya,” pungkasnya. (be)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close