Meneruskan Usaha Orangtua, Rahmad Habibie Optimistis Dagangan Hewan Kurban Laku Keras
SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Rahmad Habibie, warga Desa Sugihwaras, Kecamatan Candi, Sidoarjo, menjadi peternak sekaligus pedagang hewan kurban, kambing dan sapi sejak 2002.
Pekerjaan rangkap sebagai peternak sekaligus pedagang hewan kurban itu dijalani Rahmad Habibie meneruskan usaha yang dirintis orangtuanya sejak 1998.
Setiap usaha ada naik turunnya. Itu pun dialami Rahmad Habibie yang kini akrab disapa H. Afif meneruskan nama orangtuanya.
Hewan kurban yang biasanya laris manis saat menjelang Idul Adha, saat ini permintaan hewan kurban mengalami penurunan sekitar 50 persen, karena pandemi Covid-19. Idul Adha tahun ini, Jumat (31/7/2020).
H. Afif mengaku, penjualan tahun ini menurun tidak seramai tahun-tahun sebelumnya. Ia menyadari, pandemi Covid-19 mempengaruhi sejumlah pelanggan yang biasa membeli hewan kurban dari kandangnya.
“Sejak awal Juli 2020 pelanggan mulai berdatangan. Kambing yang laku berkisar diharga Rp 2 juta hingga Rp 5 juta. Harga sapi sekitar Rp 18 juta hingga Rp 20 juta. Tapi, dari stok hewan kurban yang tersedia tahun ini, penjualannya menurun sekitar 50 persen,” kata H. Afif kepada suryakabar.com, Rabu (31/7/2020).
BACA JUGA:
Tahun sebelumnya, lanjut H. Afif, sapi maupun kambing ternaknya laku keras. Pembelinya tidak hanya dari Sidoarjo saja, tetapi hingga luar daerah seperti, Surabaya dan Gresik. Harga hewan kurban yang dijualnya variatif. Misalnya, untuk kambing Rp 2 juta hingga Rp 8 juta. Sedangkan, untuk harga sapi mulai Rp 17 juta hingga Rp 35 juta.
Dampak pandemi Covid-19 dirasakan H. Afif. Ia harus rela kehilangan sebagian pelanggannya. Misalnya, pelanggan dari Gresik, pada 2020 ini belum membeli hewan kurban dari kandangnya, padahal 2019 lalu, mereka masih mengambil dari kandangnya.
“Masih tetap optimis akan laku. Bagi yang akan membeli pun masih kita layani hingga malam hari takbiran dikumandangkan. Apalagi, hewan kurban di sini sudah dicek kesehatannya,” pungkasnya. (sty)