Jatim Zona Merah, Liga 3 Jatim Terancam Tak Bisa Digelar
SURABAYA, SURYAKABAR.com – Pelaksanaan kompetisi Liga 3 di Jatim terancam tak bisa digelar. Lantaran Jatim masuk zona merah penyebaran Covid-19. Untuk itu, Asprov PSSI Jatim akan berkonsultasi dan berkoordinasi lebih dulu dengan Ketua Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Jatim terkait perkembangan kondisi pandemi Covid-19 di Jatim.
Keputusan tersebut diambil setelah Asprov PSSI Jatim menggelar rapat Exco secara daring yang diikuti Ketua Asprov PSSI Jatim Ahmad Riyadh, Wakil Ketua Wardy Azhari Siagian, serta lima anggota Exco Cholid Ghoromah, Cholid Abubakar, M Farid, Rita Triana H, dan Thoriq.
“Kami akan berkoordinasi dengan Ketua Gugus Tugas Covid-19, apakah Jatim aman atau memungkinkan untuk menggelar kompetisi Liga 3. Kami harus mendapatkan kejelasan lebih dulu, karena kalau melihat situasi terkini, Jatim masih menjadi provinsi dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak di Indonesia,” ujar Ketua Asprov PSSI Jatim, Ahmad Riyadh dalam rilis, Kamis (9/7/2020).
Menurut Riyadh, saat ini ada 60 klub yang mendaftar untuk ambil bagian pada kompetisi regional Jatim tersebut. Namun, jumlah itu belum fix, karena mereka harus diverifikasi untuk menentukan klub-klub yang memenuhi persyaratan atau tidak.
Bukan hanya harus memenuhi persyaratan normatif yang sudah ditentukan bagi calon peserta kompetisi, tapi mereka juga harus melampirkan surat izin menggelar pertandingan di kota masing-masing dari Ketua Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 di kabupaten/kotanya.
“Kalau tidak mendapatkan izin dari Ketua Gugus Tugas dari kabupaten/kota, mereka tentu tidak bisa mengikuti kompetisi, karena pertandingan akan digelar home tournament,” tambah Riyadh.
Untuk itu, jadi tidaknya kompetisi digelar masih tergantung pada izin dari Ketua Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Jatim.
“Kalau tidak diizinkan, karena Jatim masih zona merah, Asprov PSSI Jatim akan melaporkan ke PSSI Pusat bahwa Asprov Jatim tidak bisa menggelar kompetisi Liga 3. Tapi kalau diizinkan dengan syarat harus menjalankan protokol kesehatan Covid-19, kami harus koordinasi dengan sponsor,” terang Riyadh.
Menurut dia, secara umum Asprov PSSI Jatim tetap mengedepankan unsur keselamatan dan kesehatan insan sepak bola di Jawa Timur. “Era pandemi sekarang ini tidak ada apapun yang lebih penting dibanding nyawa. Karena itu, kami tetap mengedepankan keselamatan dan kesehatan pesepakbola, pelatih, wasit, dan semua stakeholder sepak bola di Jatim,” tambah Riyadh.
Selama menggelar kompetisi, lanjut dia, Asprov PSSI Jatim didukung sponsor. Itu sebabnya, Asprov PSSI Jatim akan berkirim surat kepada sponsor kaitannya kompetisi tanpa penonton.
“Sponsor kan selama ini mau mendukung Asprov PSSI Jatim, karena pertandingan disaksikan penonton. Kalau tidak ada penonton, apakah mereka masih bersedia,” tandasnya.
Sementara untuk program kerja selain kompetisi, yakni kursus wasit dan pelatih dipastikan semua dibatalkan.
“Alasannya, kami telah mendapat imbauan dari KONI Jatim agar tidak menggelar semua program yang kami canangkan di tahun ini. Khusus kompetisi berbeda, karena kami juga menerima surat keputusan dari PSSI Nomor: SKEP/53/VI/2020, terkait instruksi untuk menggelar kompetisi Liga 3,” tutur Sekretaris Asprov PSSI Jatim, Amir Burhanuddin. (be)