Pertama Kali Gantangan Kopyok Digelar, Peserta Datang hingga dari Kediri
SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Baru pertama kali digelar, antusias plecimania mengikuti gantangan dari Komunitas Pleci Ombyokan Krian (Kopyok), Minggu (5/7/2020) cukup tinggi. Buktinya, peserta tidak hanya datang dari Sidoarjo saja, bahkan ada yang dari Kediri.
“Kami cukup puas dengan gantangan pertama ini. Peserta tidak hanya dari Sidoarjo saja, tetapi datang dari berbagai daerah seperti Surabaya, Mojokerto, Gresik bahkan ada yang dari Kediri,” kata Wahyu Dayat, Ketua Kopyok menjawab suryakabar.com, Minggu (5/7/2020).
Wahyu Dayat menambahkan, gantangan ini dimaksudkan untuk mengangkat plecimania pemula ke level yang lebih tinggi. “Kami ingin adanya gantangan ini bisa membawa plecimania naik ke level yang lebih tinggi,” paparnya.
Sementara itu Wiedz, Korwil Plecimania Jatim menyebut perkembangan plecimania Indonesia saat ini dari akar rumput yakni dari daerah per daerah meningkat.
“Saat ini sudah mulai banyak koloni yang dilakukan dari masing-masing chapter baik grup kecil maupun besar, sudah mulai semarak. Di Sidoarjo dan Surabaya cukup bagus. Acara aktif setiap minggu ada koloni bersama-sama, cukup ramai,” jelasnya.
Plecimania atau biasa disebut Pleman merupakan penghobi atau pemilik burung kicauan pleci. Dalam situs wikipedia, nama ilmiah burung pleci atau dari kata Yunani disebut Zosterops yang berarti “sabuk mata”.
Burung ini merupakan marga penciri burung kacamata, dan memiliki jumlah anggota terbesar. Secara tradisional, genus ini dimasukkan ke dalam suku Zosteropidae; namun berdasarkan kajian filogeni terbaru, bisa jadi kelompok ini merupakan bagian dari suku Timaliidae.
Daerah persebarannya adalah di wilayah tropika Afrika, Asia dan Australia bagian utara. Panjang tubuhnya (dari ujung paruh hingga ujung ekor) berkisar antara 8-15cm. Ciri yang paling jelas adalah adanya lingkaran (garis) putih yang mengelilingi mata, meskipun ada beberapa jenis yang tidak memilikinya. (es)