Pemuda dan Lintas Komunitas Sidoarjo Terus Bergerak, Bantu Warga Terdampak Covid-19
SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Sejumlah pemuda dan lintas komunitas di Sidoarjo terus bergerak turut serta membantu pemerintah menanggulangi warga yang terdampak pandemi Covid-19.
Bukan tanpa sebab, para pegiat itu langsung menyasar, dan terjun ke masyarakat yang benar-benar terdampak Covid-19. Mereka selain berbagi sembako juga menyosialisasikan tentang bahaya virus corona.
Ketua Pelaksana kegiatan bakti sosial (baksos), Nicho Dwi Priambodo mengatakan, sudah kedua kalinya melakukan baksos. Kali ini difokuskan untuk warga di pelosok Sidoarjo yang terdampak pandemi Covid-19.
“Alhamdulillah, hasil antusias peserta dari 15 kelompak pemuda dan komunitas kami terkumpul donasi sekitar Rp 4 juta. Selanjutnya dibelanjakan bahan kebutuhan pokok seperti beras, mie instan, dan minyak goreng, kemudian kami kemas dalam bentuk paket sembako, ada 80 paket,” kata Nicho Dwi Priambodo kepada suryakabar.com, Minggu (14/6/2020).
BACA JUGA:
Dalam penyaluran donasi bagi warga pelosok desa terpencil di Sidoarjo, kata Nicho Priambodo, sapaan akrab Nicho Dwi Priambodo. Pihaknya juga ikut membantu pemerintah untuk berbagi wawasan tentang bahaya wabah Covid-19.
“Disela kami berbagi paket sembako, kami juga sosialisasikan bahaya corona. Kami imbau agar warga tetap menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan SOP protokol kesehatan. Selain itu agar rutin melakukan penyemprotan desinfektan ke lingkungan rumah, dan tidak malas mencuci tangan yang baik sesuai arahan tim kesehatan,” pesannya.
Wakil Ketua I Forum Komunikasi Yuk Muslimah (FKYM), Slamet Muji Rahayu mengaku senang bisa berbagi. Terlebih, sejalan dengan arahan ketua penyaluran bansos, yang menyasar daerah pelosok terpencil Kabupaten Sidoarjo. Ia mengaku terkesan dengan dua lingkungan yang dituju.
“Kami bersyukur bisa berbagi ke sana. Apalagi untuk menuju ke dua daerah itu tidak mudah. Ada daerah Kalialo di Desa Kupang Kecamatan Jabon, Sidoarjo, bisa kami tuju hanya dengan kendaraan roda dua, dan untuk menuju ke Dusun Telocor, kami harus menyewa perahu,” kenangnya. (sty)