Pilkada Surabaya
Srihono Yularko: MA-Awey, Pasangan Ideal Pilkada Surabaya
SURABAYA, SURYAKABAR.com – Bakal Calon Wali Kota (Bacawali) Surabaya Machfud Arifin (MA) yang diusung delapan parpol (PKB, Gerindra, Golkar, PKS, Demokrat, PAN, NasDem, dan PPP) hingga kini belum memutuskan siapa calon pendampingnya pada Pilkada Surabaya 2020, meski sejumlah parpol pengusung sudah menyodorkan nama-nama.
Mantan Kapolda Jatim ini menjadi magnet tersendiri bagi parpol. Karena MA dinilai dapat mengubah peta politik.
Wakil Ketua Pangkaderan dan Pendidikan Politik DPD Partai NasDem Surabaya, Srihono Yularko, menilai, untuk melancarkan kemenangannya di Pilkada Surabaya nanti, Machfud Arifin perlu menentukan sosok wakil yang memiliki kiprah dalam pembangunan Surabaya.
“Kalau bicara soal wakil, idealnya berkolaborasi dengan sosok yang punya keberanian, punya kiprah jelas dalam pembangunan Surabaya. Tentu juga yang bisa mendongkrak jumlah dukungan,” ungkap Srihono ketika dikonfirmasi, Selasa (9/6/2020).
Bila melihat beberapa tokoh-tokoh yang muncul, lanjut dia, mantan anggota DPRD Surabaya Vinsensius Awey yang merupakan kader terbaik bagi Partai NasDem lebih cocok sebagai Calon Wakil Wali Kota (Cawawali) dari Machfud Arifin. ”MA-Awey menurut saya ini merupakan kolaborasi ideal untuk memimpin Surabaya,” papar Srihono.
BACA JUGA:
Dia menjelaskan, Awey memiliki pengalaman dan rekam jejak yang cukup sebagai modal maju sebagai calon wakil wali kota Surabaya. Apalagi, Awey punya nilai excelent saat konvensi dan pemaparan visi misi Pilkada Surabaya yang diselenggarakan Partai NasDem di Hotel Elmi yang diikuti 11 peserta.
”Awey ini pengalaman sebagai anggota DPRD Kota Surabaya selama lima tahun, dan kiprahnya di dewan luar biasa, kritis pada kebijakan yang dianggap tidak pro rakyat. Sehingga dijuluki Ahoknya Surabaya,” urainya.
Tak hanya itu, saat menjadi anggota dewan, Awey juga rajin blusukan, turun ke kampung-kampung saat menyerap aspirasi dan memperjuangkan aspirasi masyarakat Kota Surabaya.
“Awey memiliki kepekaan sosial yang tinggi terhadap kepentingan masyarakat Kota Surabaya, aspiratif dan peduli,” imbuhnya.
Saat Pileg 2019, meski Awey tidak lolos ke DPR RI, tapi di internal Partai Nasdem dia memperoleh suara yang cukup banyak, sekitar 30 ribu, dengan mengalahkan tokoh-tokoh hebat yang menjadi pesaingnya.
“Selain itu, antara Pak Machfud dan Awey itu memiliki segmen dukungan yang berbeda, sehingga bisa saling melengkapi. Ini tentu akan menambah perolehan suara Pak MA yang signifikan. Makanya, saya menilai pasangan MA-Awey cukup ideal,” pungkasnya.
Ditanya apa NasDem sudah menyodorkan nama Awey secara tertulis atau hanya lisan saja kepada MA? Srihono menuturkan semua parpol pengusung punya hak untuk mengajukan kader terbaiknya kepada MA sebagai pendampingnya.
“Dalam forum rapat DPW dan DPD Surabaya, Bunda Jeannet Sudjunadi (Ketua DPW Partai NasDem Jatim) secara lisan sudah mengajukan.Namun keputusan sepenuhnya diserahkan kepada Pak MA,” tandasnya. (be)