Kerumunan Massa Masih Banyak, akan Kembali Ditindak Tegas
SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Dari 18 kecamatan di Sidoarjo, 11 kecamatan di antaranya masuk kategori zona merah dalam sebaran corona virus disease (Covid-19). Sisanya masuk zona kuning dan zona hijau.
Forum komunikasi daerah (Forkopimda) Sidoarjo terus gencar melakukan sterilisasi lokasi kerumunan massa serta dukungan terhadap penanganan Covid-19.
Seperti, telah dibentuk dan didirikannya pos penanganan Covid-19 tingkat desa, kecamatan, serta tempat umum, terminal-stasiun, tempat umum lain yang dirasa perlu. Juga dukungan relawan dan alat penanganan.
Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Sumardji mengatakan, sejumlah lokasi kerumunan massa masih banyak yang bandel. Masih saja buka, dan mengabaikan layanan take away, atau pesan bawa pulang.
“Kondisi saat ini mengkhawatirkan, diminta agar masyarakat ikuti arahan pemerintah yang berlaku, tidak bergerombol. Terlebih minggu lalu hingga minggu ini pasien semakin meningkat,” katanya disela acara penyerahan alat pelindung diri (APD) untuk posko relawan Covid-19 Sidoarjo, Selasa (14/4/2020).
BACA JUGA:
Menurut Sumardji, yang juga sebagai Wakil Gugus Tugas Penanganan Covid-19, lokasi atau tempat kerumunan massa masih banyak. Oleh karena itu, akan diberlakukan tindakan tegas.
“Seperti persewaan bermain game, dan cafe itu masih leluasa buka. Mereka sudah diperingatkan sebelumnya agar melayani pesanan, atau sistem take away. Mohon dimengerti dengan kondisi sekarang,” paparnya.
Plt. Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin menyampaikan lima pasien sembuh. Tapi, yang terverifikasi positif, 39 orang. Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) 106 orang.
“Sebaran Covid-19 meningkat. Korban meninggal dunia enam orang dari terverifikasi positif, dan delapan orang meninggal dunia dalam keadaan PDP,” terangnya.
Menurut Cak Nur, sapaan akrab Nur Ahmad Syaifuddin rumah sakit rujukan di Sidoarjo segera dikoordinasikan. Juga, dikoordinasikan bersama instansi lainnya terkait bantuan terhadap warga kurang mampu, dari tingkat kecamatan, dan kelurahan atau desa.
“Ruang isolasi, rumah singgah atau observasi disiapkan, termasuk petugas dan alat medisnya. Jika memungkinkan, satu lantai di RSUD juga dijadikan untuk ruang isolasi,” pungkas Cak Nur yang juga Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sidoarjo.
Sejauh ini, pemerintah dan stakeholder di Sidoarjo telah menyalurkan sejumlah bantuan APD kepada para relawan dan tenaga medis. Upaya pencegahan penyebaran Covid-19 gencar dilakukan baik masyarakat secara mandiri, maupun instansi pemerintah. (sty)