Kalimas Paruga FC Susah Payah Hadapi Lima Pemain Prambanan FC
SURABAYA, SURYAKABAR.com – Menghadapi Prambanan Swadz FC yang hanya diperkuat lima pemain, Kalimas Paruga FC harus susah payah untuk memetik kemenangan 4-2 pada matchday 20 Liga Futsal Surabaya (LFS) 2019 di Ubaya Sports Center Surabaya, Minggu (22/9/2019).
Bahkan, Kalimas Paruga FC justru kebobolan lebih dulu menit 7 lewat sepakan Naufal Dhakir. Terus mengurung pertahanan Prambanan FC, pemain Kalimas Paruga FC menemui jalan buntu.
Pemain senior Yanuar ‘Ayik’ Nur Arrizal memecah kebuntuan, setelah berhasil menjebol gawang Prambanan FC menit 14. Kembali mengurung pertahanan Prambanan FC, lagi-lagi pemain Kalimas Paruga FC sulit menjebol rapatnya pertahanan Prambanan FC.
Babak pertama menyisakan waktu 35 detik, Kalimas Paruga FC mendapat kesempatan untuk menggandakan keunggulan, setelah mendapat penalti titik pertama, akibat pemain Prambanan FC handsball di dalam circle.
Pemain Porprov Surabaya, Marcel Ayala yang dipercaya menjadi eksekutor tendangannya diblok kiper Prambanan FC, Fitroh Abil Arsya.
Akhirnya Ronax membawa Kalimas Paruga FC menutup babak pertama dengan keunggulan 2-1 saat babak pertama menyisakan waktu 12 detik.
Di babak kedua, Kalimas Paruga FC kembali mengurung pertahanan Prambanan FC yang mengandalkan serangan balik.
Gol tambahan yang ditunggu-tunggu Kalimas Paruga FC baru tercipta tujuh menit ketika babak kedua bergulir dari tendangan keras pemain Porprov Surabaya, Zulthon Alifin.
Mengandalkan serangan balik dan semangat tinggi, Prambanan FC berhasil menipiskan skor menjadi 3-2 menit 33 melalui Naufal Dhakir.
Berselang satu menit Ayik kembali membawa timnya menjauh dalam perolehan gol, setelah tendangannya dari luar circle menjebol gawang Prambanan FC sekaligus mengubah skor 4-2 dan bertahan hingga pertandingan berakhir.
“Anak-anak kurang enjoy dalam bermain. Kurang bisa memanfaatkan kelemahan lawan yang hanya diperkuat lima pemain,” kata Cahyanto, Pelatih Kalimas Paruga FC menjawab suryakabar.com usai pertandingan.
Menurut Antok, sapaan akrab Cahyanto, timnya juga kurang beruntung, karena banyak peluang yang mengenai tiang dan mistar gawang.
“Ada empat peluang yang mengenai tiang dan mistar gawang. Inilah futsal, tetapi kami tetap bersyukur bisa mengamankan tiga poin,” tandasnya.
Pemain Prambanan Swadz FC, Yan Ariefta Swadanda mengaku kelelahan bermain tanpa ada rotasi pemain. “Sangat melelahkan, karena tidak ada rotasi pemain,” ujar Yan Ariefta Swadanda. (es)