249 Bintara Polri Lulus Pendidikan
SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Diktuk Bintara Polri 2019 di Pusdik Sabhara Porong resmi ditutup, Senin (4/3/2019). 249 Siswa dinyatakan lulus dan siap diterjunkan untuk mengemban tugas di masyarakat.
Peragaan simulasi pengamanan Pemilu dan pembubaran demo massa memeriahkan upacara penutupan pendidikan tersebut.
Setelah upacara selesai, suasana di lapangan justru semakin meriah. Pasalnya para siswa yang telah lulus langsung menampilkan sejumlah peragaan hasil pendidikan yang telah didapatnya. Di antaranya, koreografi gerakan kolone senapan, hingga pertunjukan simulasi pengamanan unjuk rasa dalam pengamanan Pemilu 2019.
Dalam simulasi tersebut, sebagian siswa ada yang berperan sebagai massa yang berunjuk rasa dan ada yang berperan sebagai Petugas Pengendalian Massa (Dalmas).
Pada kesempatan itu, Karo Kurikulum Lemdiklat Polri Brigjen Pol Rajim Asianto mengatakan, secara serentak di seluruh Pusdik Polri di Indonesia diselenggarakan penutupan pendidikan tahun ajaran 2019.
Pusdik Sabhara Porong total 249 siswa dinyatakan lulus pendidikan Polri. “Satu tidak berhasil lulus, karena terkendala mental,” tutur Rajim selepas memimpin upacara penutupan.
Selain itu, Rajim juga menyebut para lulusan Pusdik Sabhara ini dilatih skil umum polisi. Salah satunya mereka juga bakal siap untuk membantu pengamanan khususnya menjelang Pemilu 2019. “Itu masuk tugas umum, mereka (para lulusan) setelah ini juga bakal langsung ditempatkan untuk diperbantukan dalam pengamanan Pilkada 2019,” imbuh Rajim.
Salah satu siswa lulusan Beny Aldy Yanrul Armada mengatakan, menjadi polisi adalah cita-citanya sejak kecil. Pria yang lahir di Dusun Panggung Desa Baru Lambat Timur Kecamatan Pademawu Pamekasan Madura pada 1 November 1997 ini berhasil menyelesaikan pendidikan dan resmi menjadi anggota Polri dengan pangkat Brigadir. Dia lulus dari SMA Negeri II Pamekasan pada 2017.
Perjuangan Beny menjadi anggota Polri tidak mudah. Beny adalah anak pertama dari dua bersaudara yang kehidupan orang tuanya kurang mampu. Ayahnya tidak memiliki pekerjaan tetap, sementara ibunya berjualan pentol cilok di salah satu SMA Negeri di Pamekasan.
Kondisi ekonomi keluarga seperti itu tidak mematahkan semangat Beny. “Sejak kecil cita-cita ingin menjadi anggota Polisi. Setelah mendaftar, saya mempersiapkan diri. Setiap hari selalu berolahraga,” kata Beny kepada wartawan usai pelantikan di Pusdik Sabhara Porong Sidoarjo. (wob)