Warga Giatkan Jaga Malam, karena Kondisi Tanggul Penahan Lumpur Seperti Ini
SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Tanggul penahan lumpur di Desa Gempol Sari Kecamatan Tanggulangin Sidoarjo, sangat kritis dan rawan jebol. Kondisi ini membuat warga tujuh RT dari Desa Gempol Sari khawatir dan takut tanggul penahanan lumpur jebol sewaktu-waktu.
Dari pantauan di lokasi, tanggul penahan lumpur yang ambles pada Oktober 2018 sepanjang sekitar 100 meter tersebut, saat ini elevasi airnya mendekati bibir tanggul. Bahkan bila terhempas angin, airnya bisa ke atas tanggul seperti ombak di pantai.
Dengan kondisi seperti itu warga yang berdekatan dengan tanggul penahanan lumpur tersebut, merasa khawatir dan selalu was-was tanggulnya akan jebol. Data yang diperoleh, warga yang bermukim di Desa Gempol Sari yang berdekatan dengan tanggul, ada 7 RT atau sekitar 500 KK, serta sekitar 4 ribu jiwa.
“Setelah mengetahui tempat penampung air semburan lumpur Sidoarjo ini hampir meluber, warga selalu was-was dan resah kalau tanggul tersebut jebol,” kata Yasin (51) warga Desa Gempol Sari Tanggulangin Sidoarjo, Jumat (25/1/2019).
Yasin mengaku, setelah mengetahui kondisi tanggul seperti itu, warga Desa Gempol Sari ini setiap malamnya sulit tidur. Bahkan jaga malam yang selama ini jarang dilakukan, mulai empat hari terakhir jaga malam digiatkan.
“Warga juga memindah pos kampling dekat dengan tanggul. Setiap malamnya hampir belasan warga yang berada di pos memantau tanggul, apabila sewaktu-waktu jebol,” tambah Yasin.
Hal yang sama disampaikan Khoirul (30). Warga RT 15, RW 4, Desa Gempol Sari Tanggulangin Sidoarjo ini merasa takut khususnya pada malam hari. Karena ratusan rumah warga, posisinya berada di bawah tanggul penahanan lumpur.
“Kalau tanggul penahanan lumpur jebol, ratusan rumah warga ini akan tenggelam. Apalagi suatu misal kejadian tenggah malam, terus bagaimana membayangkan nasib mereka,” kata Khoirul. (wob)