PPLS Nyatakan Subsidence Faktor Utama Genangan Air di Jalan Raya Porong Lama

SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Memasuki puncak musim penghujan seperti sekarang ini, beberapa titik di Kabupaten Sidoarjo menjadi langganan tergenang air.

Salah satu jalan yang menjadi langganan genangan air yakni Jalan Raya Porong, Sidoarjo. Setelah adanya semburan lumpur Sidoarjo, jalan tersebut setiap musim penghujan selalu tergenang air.

Penanganan genangan air di Jalan Raya Porong lama belum tampak jelas, hanya terlihat dari Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo (PPLS) menempatkan beberapa pompa di titik-titik tertentu. Selain itu di sisi barat Jalan Porong lama, PPLS membuat embung-embung guna memindahkan air yang berada di jalan tersebut ketika banjir.

PPLS sudah berupaya secara maksimal, agar Jalan Raya Porong lama ini tidak tergenang air. Faktor utama genangan air di jalan tersebut yakni di sekitar exit tol Porong lama setiap bulannya terus mengalami land subsidence (penurunan tanah).

“Di sekitar titik 10 D atau sekitar exit tol Porong lama setiap bulan mengalami penurunan tanah tiga hingga empat Cm,” kata Hengky Listria Adi Humas PPLS kepada suryakabar.com, Kamis (17/1/2018).

Hengky mengatakan, dari faktor itulah, penanganan genangan air di jalan tersebut harus diatasi secara bersama dengan instansi terkait. Karena pada saat terjadi genangan air kemarin, PPLS kesulitan mendeteksi air tersebut berasal dari mana, selain itu drainase PPLS berada di sebelah timur rel kereta api.

“Selain itu penyebab banjir Jalan Raya Porong lama, juga karena intensitas curah hujan yang meningkat,” tambah Hengky.

Selanjutnya Hengky menerangkan, mulai 2012 PPLS telah membangun Jalan Raya Arteri baru Porong. Jalan tersebut menghubungkan dari arah Surabaya ke Malang maupun arah sebaliknya dari Malang ke Surabaya.

Jadi memang untuk radius aman waktu itu PPLS membangun jalan tersebut, karena dinilai sudah tidak layak dilewati kendaraan roda dua maupun roda empat dan lebih.

Kalau pun dilakukan perbaikan bisa, namun mengingat karena faktor deformasi yang cukup tinggi di area tersebut maka perlu pertimbangan.

“Alangkah baiknya Jalan Raya Porong lama ini dilakukan perbaikan dengan cara ditinggikan. Kalau tidak lebih baik ditutup, kalau dibiarkan ya dipakai jalan lokal saja, artinya untuk menghubungkan antara Tanggulangin ke Porong saja,” terang Hengky.

Hengky menjelaskan, meskipun masyarakat menilai PPLS gagal menangani jalan tersebut, namun PPLS akan terus berupaya secara maksimal untuk mengatasi genangan air di Jalan Raya Porong lama. Tapi masyarakat tidak perlu khawatir kalau Jalan Raya Porong lama ditutup, karena ada jalan Arteri Porong yang mampu menghubungkan dari Tanggulangin ke Porong hingga Gempol.

“Masyarakat tidak perlu khawatir masih ada jalan Arteri Porong dengan panjang 7,2 Km. Jalan tersebut menghubungkan Tanggulangin ke Porong hingga Gempol Pasuruan,” jelas Hengky. (wob)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *