Mahasiswa Kelautan UINSA Observasi Ekosistem Sekitar Pantai Kampung Kerapu Situbondo

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Program Ilmu Kelautan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya melakukan observasi dan monitoring kondisi ekosistem laut di Pantai Kampung Kerapu Desa Klatakan Situbondo. Hal ini dilakukan untuk menjaga pelestarian lingkungan dan ekosistem laut di wilayah pesisir pantai Jawa Timur.

“Kegiatan tersebut untuk melakukan pendataan sebelum dijadikan daerah konservasi baru sekaligus sebagai praktikum mahasiswa kelautan, setelah mereka mendapatkan teori tentang monitoring terhadap tiga ekosistem laut yaitu, Terumbu Karang, Lamun dan Mangerove,“ kata Diansari Maisaro Msi, salah satu dosen pendamping kegiatan tersebut di Situbondo, Minggu (16/12/2018).

Alasan dipilihnya daerah pesisir Pantai Kampung Kerapu Situbondo, menurutnya daerah tersebut ekosistem lautnya masih lebih bagus dibandingkan daerah lain yang direkomendasikan sebagai konservasi baru seperti di wilayah pantai Madura.

“Sudah saya survei mulai Madura hingga ke Situbondo. Di daerah ini (Pantai Kampung Kerapu Situbondo) Terumbu Karang dan Lamun masih bagus dan banyak, sedang di Bangkalan ada Lamun tapi tidak terlalu banyak,” jelasnya.

uinsa 2

Kepala Program Studi Ilmu Kelautan, Asri Sawiji menjelaskan, dari data sementara mengungkapkan, kondisi di wilayah pesisir Pantai Situbondo tersebut keadaan Terumbu Karang sangat memperihatinkan atau Bleaching. Hal ini kemungkinan dikarenakan adanya badai Elnino sejak 2014 yang menyebabkan kenaikan temperatur air laut. “Namun kerapatan Terumbu Karang di pesisir pantai wilayah Situbondo cenderung cukup padat,” ujarnya.

Kegiatan observasi tersebut melibatkan sekitar 65 mahasiswa Ilmu Kelautan UINSA dan dilakukan selama dua hari, 15-16 Desember 2018.

Mahasiswa yang melakukan pendataan Terumbu Karang juga menggunakan berbagai perlengkapan, seperti alat lengkap menyelam, kamera dan alat pencatat khusus di laut. Mereka menyelam di kedalaman laut sekitar 5-7 meter.

Sementara mahasiswa yang mendata biota laut Lamun dan Mangrove berada di sekitar pinggir pantai. “Pada kegiatan menyelam, kami melakukan pendataan terhadap keadaan Terumbu Karang dan sedimentasi laut, apakah cocok ditumbuhi Terumbu Karang,” ujar Muhammad Jibril, mahasiswa yang juga Ketua Tim Pendataan. (mer)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *