Perwosi Sidoarjo Juara Gobak Sodor Pekan Olahraga Perempuan 2018
JAKARTA, SURYAKABAR.com – Perjuangan tim Persatuan Wanita Olahraga Indonesia (Perwosi) Kabupaten Sidoarjo di cabang olahraga (cabor) hadang atau gobak sodor membuahkan hasil maksimal. Ini seiring keberhasilan Perwosi Sidoarjo merebut juara di Pekan Olahraga Perempuan (POP) 2018.
Kepastian itu, setelah di laga grand final POP 2018, Perwosi Sidoarjo mengalahkan tim PAC Fatayat Gunung Pati, Jawa Tengah di GOR Otista Jakarta Timur, Rabu (21/11/18).
Cabor gobak sodor ini memiliki waktu permainan cukup panjang, sehingga stamina pemain yang dibutuhkan harus kuat.
Secara simbolis hadiah diberikan langsung oleh Ketua Umum PBNU, Said Aqil, Ketua Umum PP Fatayat NU, Anggia Ermarini, dan Deputi Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta.
Ketua Perwosi Sidoarjo Turidatus Salimah yang ikut berangkat bersama tim ke Jakarta mengaku bangga. Istri Wakil Bupati Sidoarjo tersebut menilai, kunci kemenangan tim Perwosi Sidoarjo, karena bermain kompak, semangat dan disiplin.
“Tim kita sangat kompak. Satu sama lain sudah nyambung. Selama permainan berlangsung, tim kita konsisten. Laga grand final ini cukup menguras stamina. Alhamdulillah kita akhirnya menang melawan Tim Fatayat Gunung Pati,” kata Turidatus.
Turidatus menambahkan, olahraga hadang atau gobak sodor merupakan olahraga tradisional. “Permainan ini tidak asing bagi anak yang lahir dibawah era 90 an,” paparnya.
Persiapan yang dilakukan tim Perwosi Sidoarjo sekitar dua bulan. Mereka berlatih keras di GOR Sidoarjo.
“Dua bulan sebelum berangkat, kita latihan terus di GOR Sidoarjo,” kata Umi Salmami, Kasi Olahraga Rekreasi Dispora Sidoarjo.
Selama dua bulan itu, Umi melakukan pendampingan terus. Mantan altet hokey nasional tersebut mengaku, perlu perjuangan keras untuk bisa tampil menjadi juara.
“Kita optimistis menang. Apalagi setelah kita berhasil lolos meraih juara di tingkat Jawa Timur pada, 20-23 Juli di Tulungagung,” ujar Umi yang ikut mendampingi tim Perwosi Sidoarjo ke Jakarta.
Kepala Dinas Pariwisata dan Olahraga (Dispora) Sidoarjo Joko Supriadi mengatakan, peran Dispora adalah melakukan pembinaan dan pendampingan. Setiap Jumat dan Minggu Dispora selalu mengadakan kegiatan, mulai senam bersama dan berbagai kegiatan olahraga lainnya. Dispora juga rutin mengadakan Pekan Olahraga daerah.
“Selain melakukan pembinaan kepada atlet, perbaikan fasilitas olahraga juga terus kami lakukan,” kata Joko.
Menurut Joko, tampilnya Perwosi di kejuaraan tingkat nasional dan berhasil meraih juara menunjukkan, atlet perempuan secara prestasi sudah bisa disejajarkan dengan atlet laki-laki.
POP 2018 yang diprakarsai Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Fatayat NU, dan Kedubes Australia ini melahirkan para juara baru dari tiga cabor.
Juara cabor bola voli diraih Polda Jawa Timur, juara bulu tangkis dimenangkan Perwosi Tulungagung serta juara gobak sodor disabet Perwosi Sidoarjo.
Ajang ini dibuka di Semarang hingga berakhir di DKI Jakarta. Setiap cabor diikuti enam peserta. Masing-masing jawara srikandi nasional berhak atas hadiah senilai Rp 40 juta.
Ketua Umum PP Fatayat Anggia Ermarini menyerukan, perempuan Indonesia kini lebih familiar dengan dunia olahraga lewat Pekan Olahraga Perempuan.
“Kalau selama ini olahraga identik dengan lelaki, menurut saya itu wajar, karena perempuan tidak banyak terlibat disana. Tujuan kami adalah membudayakan olahraga, menjadikan olahraga sebagai life style, jadi bukan untuk mencetak atlet profesional,” tutur Anggia.
Deputi Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta mewakili Menpora Imam Nahrawi berharap kegiatan ini bisa konsisten terlaksana setiap tahun.
“Grand final ini sudah selesai. Ini merupakan sebuah perjalanan panjang yang dirintis Fatayat. Pemerintah melalui Kemenpora mendukung agar masyarakat berbudaya hidup sehat,” ujar Isnanta. (wob)