Nabung 10 Tahun, Tukang Pijat Keliling Naik Haji
SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Meski penghasilan tidak menentu, seorang wanita yang berprofesi sebagai tukang pijat, berangkat menunaikan ibadah haji, setelah menabung kurang lebih 10 tahun. Dirinya berangkat naik haji masuk dalam kloter 71.
Adalah Djumilah wanita paruh baya seorang pemijat keliling asal warga Desa Pagerwojo, Kecamatan Buduran, Sidoarjo akan berangkat menunaikan ibadah haji. Djumilah berangkat masuk dalam rombongan kloter 71 oleh Kementerian Agama Kabupaten Sidoarjo, Jumat (10/8/2018) menuju Embarkasi Sukolilo Surabaya.
Dalam upacara sederhana menjelang keberangkatannya, Djumilah dilepas dengan isak tangis oleh keluarga hingga para tetangga. Rasa haru ini menyelimuti keluarga, mengingat usaha Djumilah yang tanpa kenal lelah dengan menjadi tukang pijat keliling kampung hingga bisa menunaikan rukun Islam kelima, berangkat haji ke Tanah Suci.
Basuki, suami Djumilah mengungkapkan, sang istria Djumilah adalah seorang wanita yang berprofesi sebagai tukang pijat keliling selama 20 tahun. Setiap mendapat pesanan memijat, Djumilah tidak pernah memasang tarif dan semua dilakukan dengan ikhlas, karena semata-mata keinginannya untuk menunaikan ibadah haji.
Dari hasil memijat, Djumilah menyisihkan penghasilan untuk ditabung selama 10 tahun dengan mengangsur Rp 500 ribu setiap bulan.
“Istri saya setiap hari mijat Mas, kira kira sudah 20 tahun sejak anak-anak masih SD. Hasilnya ya nggak mesti, kadang Rp 60 ribu kadang Rp 100 ribu,” ujar Basuki, suami Djumilah.
Kemenag Kabupaten Sidoarjo sangat mengapresiasi tekad Djumilah. “Allah telah menunjukkan kepada kita semua, hari ini ada seorang tukang pijat yang dapat naik haji. Ibu ini setiap bulannya menabung Rp 500 ribu selama 10 tahun dan hari ini beliau berangkat ke Tanah Suci. Mudah-mudahan Allah meridhoi beliau hingga menjadi haji Mabrur,” kata Achmad Rofi’i, Kepala Kemenag Kabupaten Sidoarjo. (wob)