Begini Kata Liliyana Natsir Terkait Rumor Pensiunnya
JAKARTA, SURYAKABAR.com – Teka teki terkait rumor pensiun Liliyana Natsir akhirnya terjawab. Pebulu tangkis ganda campuran yang berpasangan dengan Tontowi Ahmad itu akan mengakhiri karir hingga akhir 2018.
Sebelum menutup karir di pentas bulu tangkis dunia, Liliyana bersama Tontowi Ahmad membidik medali emas Asian Games 2018 yang digelar di Jakarta dan Palembang, Agustus mendatang.
Bahkan, pekan ini Liliyana bertekad memburu prestasi terbaik di kejuaraan Blibli Indonesia Open 2018 HSBC BWF World Tour Super 1000. Ini akan menjadi Indonesia Open terakhir untuknya.
“Kemungkinan besar memang ini Indonesia Open terakhir buat saya. Tapi saya juga tidak mau terlalu menggebu-gebu, karena terakhir. Saya ingin kasih yang terbaik. Walau pun tahun lalu sudah juara Indonesia Open, rasa penasaran sedikit hilang,” ujar Liliyana dalam acara konferensi pers Blibli Indonesia Open 2018 di Hotel Sultan Jakarta seperti dilansir badmintonindonesia.org, Senin (2/7/2018).
Pada event ini pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menempati unggulan pertama. Pertandingan pertama, Tontowi/Liliyana akan menghadapi ganda campuran Malaysia, Tan Kian Meng/Lai Pei Jing.
“Pasti saya akan merindukan momen-momen itu (tanding di Istora), apalagi sebagai tuan rumah. Suporternya luar biasa, dukungannya luar biasa, saya akan kangen masa-masa itu,” tambahnya.
Liliyana sempat mengalami cedera lutut serius di akhir 2016. Berkat kerjasama yang baik dengan Tontowi yang lebih aktif meng-cover lapangan, mereka masih bisa bersaing. Salah satu buktinya merebut Juara Dunia 2017.
Saat ini Liliyana mengaku kondisi cederanya sudah tak lagi menjadi masalah. Progress pemulihan cukup baik, meskipun butuh waktu lebih lama.
“Di ganda campuran, memang seharusnya pemain putra yang cover lapangan. Cuma waktu saya cedera, Owi (Tontowi) berpikir kalau dia harus selalu cover lapangan, padahal saya sudah bisa. Sebelumnya di awal-awal memang saya masih agak takut,” jelas Liliyana.
“Tipe main saya dan Owi harusnya nggak seperti itu, tapi sudah kebiasaan waktu awal saya cedera, dia mau ambil semua. Lama-lama saya keluar saja deh dari lapangan. Tapi hadiah tetap baginya 50-50, ha ha ha,” canda Liliyana.
“Padahal saya sudah bilang, sesuai dengan porsi saja. Mungkin dia dengan jiwa kebapak-bapakannya, ingin melindungi, jadi rasanya ingin diambil semua. Untuk cedera sih sejauh ini sudah lebih baik lagi. Ada faktor usia juga, mungkin kalau masih muda lebih cepat pemulihannya, kalau saya butuh waktu lebih lama. Saya sudah jarang merasa sakit. Kecuali kalau ada gerakan refleks yang diluar batas saya, baru terasa. Tapi ini tidak jadi masalah sih buat saya,” ungkapnya.
Liliyana mengaku sudah mempersiapkan masa-masa pensiunnya sejak lama. Ke depannya, Liliyana akan mengisi waktunya dengan mengurus bisnis, di antaranya sebuah pusat refleksi keluarga dan beberapa bisnis properti. Namun Liliyana belum terpikir untuk menjadi seorang pelatih.
“Sebelum pensiun, saya sudah mempersiapkan diri untuk berbisnis. Saya buka family reflexology, tetapi tidak bersaing dengan cik Susy (Susanti) ha ha ha. Usaha saya masih kecil, tidak seperti cik Susy yang sudah banyak cabangnya, mudah-mudahan bisa banyak juga ya cik? ha ha ha. Lalu saya ada usaha properti, masih belajar juga, saya pikir kalau tidak dari sekarang ya kapan lagi,” ungkap Liliyana.
“Tidak tertutup kemungkinan saya masih bergelut di bulu tangkis. Saya belum kepikiran jadi pelatih, karena nggak selamanya pemain bagus itu bisa jadi pelatih yang bagus. Saya tidak tahu saya punya bakat melatih atau tidak. Yang pasti setelah berhenti, saya mau sedikit menjauh dari bulutangkis, karena sudah jenuh, dari kecil saya main bulutangkis, tapi saya nggak tahu ke depannya bagaimana,” tambahnya. (*)