Demi Keamanan Transaksi, Kapolda dan BI Sepakat ATM Bank Dilengkapi Chip
SURABAYA – Maraknya kasus skimming (pencurian dana nasabah) melalui mesin ATM yang merugikan nasabah bank hingga kini dicarikan solusinya.
Salah satu solusi yang ditawarkan Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin yakni melengkapi kartu ATM dengan chip. Usulan itu ternyata disepakati pula Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Harimukti.
“Saya sangat setuju untuk segera mengubah sistem magnet dengan chip, itu lebih safety. Walaupun kita tahu bersama, perkembangan kejahatan mengiringi perkembangan kemajuan teknologi,” ujar Kapolda usai bertemu Pimpinan Perbankan di Jatim, Rabu (11/4/2018).
Ia menjelaskan, terjadinya kejahatan perbankan seperti skimming merupakan bentuk dari perkembangan teknologi. “Dulu nggak ada pencurian kayak gini. Tapi mudah-mudahan dengan sistem chip lebih diantisipasi pihak perbankan. Skimming ini sudah diselesaikan dengan baik oleh perbankan, sehingga tidak menimbulkan ketidakpercayaan dari masyarakat,” tuturnya.
Harimukti menambahkan, sejak 2015 Bank Indonesia mengeluarkan surat edaran tentang penggunaan atau standar penggunaan chip pada setiap kartu ATM maupun kartu debet. Menurutnya, penggunaan sistem chip pada kartu ATM dilakukan secara bertahap.
“Akhir 2018 ditargetkan sebanyak 30 persen. Tahun 2019 sebanyak 50 persen. Tahun 2020 sebanyak 80 persen. Paling lambat 2021 seluruh kartu ATM sudah menggunakan chip,” tandasnya. (mer)