Laba Pegadaian Selama 2017 Melebihi Target
SURABAYA, SURYAKABAR.com – Kantor Wilayah XII PT Pegadaian (Persero) Surabaya memiliki kinerja positif selama 2017. Tercatat, laba Pegadaian melebihi target yang ditetapkan Rp491 miliar dan terealisasi hingga Rp518 miliar.
Fakta ini terungkap saat ada kunjungan kerja dari DPD RI di Kantor Wilayah XII PT Pegadaian Surabaya Jalan Dinoyo Surabaya.
Dalam kunjungan tersebut, Pegadaian memberikan pemaparan kepada Komite IV DPD RI, Budiono. Selama ini, kinerja yang dipertunjukan Pegadaian sangat positif. Laba perusahaan tumbuh 105%, omzet per November terealisasi Rp12,8 triliun dari target Rp15,4 triliun, sementara OSL terealisasi Rp3,96 triliun dari target Rp4,4 triliun.
“Jadi kinerja yang kami tunjukan masih sangat bagus. Secara umum tahun 2017 kami sudah laba,” kata Deputy Operasional Kantor Wilayah XII PT Pegadaian Surabaya, Ritta Karuniawati saat Kunjungan Kerja DPD RI Pengawasan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) di PT Pegadaian (Persero) Wilayah XII, Jumat (22/12/2017).
Ritta mengatakan, pihaknya akan terus meningkatkan kinerja untuk memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah. Pegadaian yakin akan menjadi terbaik, meskipun sumber modal yang diperoleh Pegadaian berasal dari perbankan. Namun, tren keuangan yang dimiliki Pegadaian lebih stabil dibandingkan perusahan-perusahaan lain.
“Bank itu kan kreditor kita, tetapi juga pesaing kita. Namun kita optimistis bisa tumbuh lebih baik,” paparnya.
Supriyanto, Deputy Bisnis Area Surabaya menambahkan, Pegadaian telah melakukan berbagai upaya untuk menghadapi persaingan yang terjadi di masyarakat. Mulai dengan adanya pegadaian swasta hingga persaingan yang tidak terlihat. Untuk itu, nantinya akan ada Pegadaian digital service, sebagai upaya memasuki persaingan era IT. “Kita harus masuk sampai digital, supaya anak muda juga bisa memakai jasa Pegadaian,” kata Supriyanto.
Sementara itu, Komite IV DPD RI Budiono mengatakan, kunjungan yang dilakukan kali ini untuk mengetahui perimbangan keuangan Pegadaian. Menurut dia, DPD merupakan institusi yang memiliki kewenangan melakukan pengawasan kepada BUMN dan melakukan pengawasan kinerjanya.
“Kami ini juga setara dengan MPR yang melakukan pengawasan kinerja perusahaan milik negara, termasuk Pegadaian. Kami ingin mengetahui secara dalam kinerja sebenarnya Pegadaian,” ujarnya.
Budiono menuturkan, pihaknya ingin melihat perkembangan produk-produk Pegadaian yang dilakukan inovasi. Dengan begitu, nantinya akan dilakukan evaluasi yang bisa dijadikan masukan ke pemerintah. (arf)