Konsumsi Gas Non-Subsidi Jatim Meningkat
SURABAYA, SURYAKABAR.com – Konsumsi LPG non-subsidi Pertamina Bright Gas 5,5 Kg di Jawa Timur terus tumbuh sejak diluncurkan di wilayah Marketing Operation Region V di Surabaya pada Februari 2016.
Area Manager Communication & Relations Pertamina MOR V, Rifky Rakhman Yusuf mengatakan, hingga September 2017, konsumsi Bright Gas 5.5 Kg mencapai 961 Metrik Ton dengan konsumsi rata-rata bulanan sebesar 107 MT atau meningkat sebesar 601,46% dibandingkan total konsumsi Bright Gas 5.5 Kg pada 2016 sebesar 611 Metrik Ton.
Sama halnya dengan Bright Gas 5.5 Kg, konsumsi Bright Gas 12 Kg terus mengalami peningkatan. MOR V mencatat konsumsi Bright Gas 12 Kg sampai dengan September 2017 mencapai 6.167 Metrik Ton dengan konsumsi rata-rata bulanan sebesar 685 Metrik Ton atau meningkat 90,57% dibandingkan total konsumsi Bright Gas 12 Kg pada 2016 sebesar 3.236 Metrik Ton.
“Kami berterima kasih pada konsumen dan masyarakat yang sudah membeli LPG non-subsidi khususnya Bright Gas. Selain itu juga apresiasi dan dukungan dari pemerintah daerah yang sudah menggalakkan gerakan sadar non subsidi bagi masyakat mampu, hal ini tentunya mempengaruhi peningkatan penjualan LPG non-subisidi khususnya Bright Gas, karena LPG 3 kg hanya untuk masyarakat miskin,” tutur Rifky.
Saat ini wilayah pemasaran Bright Gas 5,5 kg mencakup seluruh area MOR V Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara. Wilayah Jawa Timur, Bright Gas 5,5 kg sudah dipasarkan di seluruh kabupaten dan kota, tidak hanya dijual di SPBU atau Bright Store, namun sudah tersedia di modern outlet seperti Indomaret (kerjasama secara nasional) dan Alfamidi. Adapun harga tabung perdana (tabung + isi) Bright Gas 5.5 Kg Rp 334.000 dengan harga isi ulang (refill) Rp 64.000.
“Kami berharap pengguna Bright Gas di wilayah MOR V dapat terus meningkat, karena hal ini juga dapat mengukur adanya peningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, karena tidak lagi menggunakan elpiji subsidi,” lanjut Rifky. (arf)