Jelang Idul Adha, Bulog Jatim Lakukan Gerakan Stabilisasi Pangan di 202 Titik
SURABAYA, SURYAKABAR.com – Jelang sepekan hari raya Idul Adha 2017, Bulog Divre Jatim mulai, Jumat (25/8/2017) mendistribusikan sejumlah bahan pokok, beras, gula dan minyak goreng ke 202 titik pasar di seluruh Jawa Timur. Kegiatan ini merupakan program Gerakan Stabilisasi Pangan (GSP) jelang Hari Raya Idul Adha agar tidak terjadi gejolak harga kebutuhan pokok.
Kepala Bulog Divre Jatim, Usep Karyana usai membuka GSP di kantor Divre Bulog Surabaya Utara, Jumat (25/8/2017) mengatakan, GSP merupakan program yang siap dilaksanakan Bulog setiap jelang hari besar nasional. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi baik kelangkaan maupun kenaikan harga. “Kita ini jangan sampai ada harga sudah naik, baru kita turun,” ujar Usep Karyana dikutip Kominfo Jatim.
Dikatakannya, Bulog melakukan penjualan untuk stabilisasi harga ini berdasarkan peraturan pemerintah. Dan disiapkan berapapun permintaan pasar. Selain itu, harga yang ditawarkan juga mengacu pasa Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Harga kita mengacu kepada HET, seperti beras Medium harganya 9.450, gula 12.500, kemudian minyak itu 11.000,” katanya.
GSP di Kota Surabaya dilakukan di lima pasar besar yakni Pasar Pucang, Genteng, Wonokromo, Bendul Merisi dan Tambaksari.
“Ada lima pasar yang kita suplai. Menggerakkan seluruh koperasi, ada Rumah Pangan Kita, ada kerjasama dengan toko kelontong binaan Pemkot Surabaya,” imbuhnya.
Usep menghimbau masyarakat agar tetap tenang, tak perlu terpengaruh situasi harga bahan pokok di pasar yang biasanya mengalami kenaikkan menjelang Idul Adha. Karena, GSP sengaja dilakukan secara rutin oleh Perum Bulog setiap menjelang hari besar keagamaan.
Sebelumnya, kegiatan yang sama telah diselenggarakan Bulog Jatim saat menjelang puasa Ramadan dan Idul Fitri. Produk-produk GSP juga dihadirkan pada Rumah Pangan Kita (RPK) dengan harga yang lebih murah dibanding harga di pasaran.
Usep menambahkan, pihaknya berani menjual dibawah harga pasar karena stok pangan di Jatim dirasa lebih dari cukup. Untuk stok beras di Jatim bisa mencukupi hingga 10 bulan kedepan dan gula sekitar 5 bulan kedepan. “Stok pangan akan terus bertambah, apalagi sebentar lagi lelang gula hasil musim panen 2017 akan dilakukan,” katanya.
Dikatakan, Gerakan Stabilisasi Pangan digelar hanya untuk menjaga stabilitas harga bahan baku. Untuk menggelar GSP ini pihaknya bekerjasama dengan berbagai institusi seperti PD Pasar, PGRI, dan kelurahan. (*)