Fashion Show Pakai Busana Daur Ulang Sampah Digelar di Bekas Tempat Pembuangan Akhir
SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Sidoarjo menggelar fashion show dalam memperingati hari Lingkungan Hidup.
Berbeda dengan gelaran fashion show pada umumnya yang biasa ditampilkan di mall, hotel atau tempat representatif lainnya, gelaran fashion show ini diselenggarakan di ruang terbuka hijau (RTH) Tanjung Puri yang awalnya adalah tempat pembuangan akhir (TPA), Kamis (10/8/2017).
Busana yang ditampilkan, juga berbeda dengan fashion show pada umumnya. Kali ini busana yang dibawakan para model yakni busana hasil daur ulang sampah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sidoarjo Bahrul Amiq mengatakan, dalam memperingati hari Lingkungan Hidup pihaknya mengadakan fashion show busana daur ulang dari sampah dan digelar di lahan bekas TPA.
“Sampah merupakan benda yang kurang menarik, tetapi di tangan orang-orang kreatif sampah plastik daur ulang justru dapat dibuat menjadi busana menarik,” kata Bahrul Amiq kepada wartawan usai peringatan hari Lingkungan Hidup, Kamis (10/8/2017).
Masih kata Amiq, dengan kegiatan seperti ini banyak masyarakat merasa senang dan menilai kegiatan ini sangat positif dengan arti sampah limbah masyarakat itu masih perlu didaur ulang.
“Setelah melihat hasil busana daur ulang sampah sangat bagus, alangkah baiknya, sebelum membuang sampah, masyarakat mendaur ulang dulu. Selain itu kegiatan ini digelar di lahan bekas TPA yang saat ini menjadi kawasan ruang terbuka hijau yang setiap harinya sering dikunjungi wisatawan lokal,” jelasnya.
Model pemakai busana daur ulang Vania Aretasavia (20) mengatakan, busana daur ulang yang dia pakai terbuat dari bahan-bahan sampah plastik. Pembuatannya membutuhkan waktu sekitar satu bulan.
“Kita memanfaatkan sampah sampah yang susah diolah, kemudian kami bikin menjadi busana,” kata Vania Aretasavia.
Gadis yang biasa disapa Vania itu menambahkan, pembuatan busana dari sampah ini sangat susah dan tingkat kesulitannya tinggi.
“Pembuatan satu baju butuh waktu satu bulan, harus sabar, karena bahan bakunya sampah yang susah diolah seperti plastik,” jelasnya. (pn)