Wakil Rektor II UNAIR Lepas 26 Calon Jamaah Haji UNAIR

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Binar terpancar dari wajah para calon jamaah haji Universitas Airlangga. Sebanyak 26 sivitas akademika calon jemaah haji UNAIR dilepas Wakil Rektor II Dr. Muhammad Madyan, M.Fin.

Acara pelepasan yang dilaksanakan di Masjid Ulul Azmi Kampus C, Rabu (26/7/2017), dihadiri pimpinan UNAIR dan calon jamaah haji dari lingkungan kampus A, B dan C.

Wakil Rektor II dalam sambutannya berpesan agar para calon jamaah haji UNAIR terus istiqamah dalam menjalankan ibadah haji. Menurut Madyan, kelurusan niat tersebut diperlukan agar para calon jamaah haji senantiasa memperbanyak amalan-amalan ibadah.

“Niatkan yang lurus untuk benar-benar ibadah haji. Jangan setengah-setengah,” ungkap Madyan seperti ditulis  UNAIR NEWS.

Madyan lantas menitipkan pesan doa agar para sivitas akademika UNAIR yang lain diberi kesempatan menginjakkan kaki di Tanah Suci untuk berhaji.

“Saya berpesan agar kami yang di sini turut didoakan agar bisa menyusul naik haji. Semoga jadi haji yang mabrur. Berangkat dalam keadaan selamat dan sehat walafiat, serta kembali ke Indonesia dalam keadaan sehat walafiat juga,” imbuhnya.

Salah satu dosen UNAIR yang berangkat ke Tanah Suci tahun ini adalah Dr. Rosmanida, M.Kes. Ia mengatakan, dirinya telah mendaftarkan diri untuk pergi haji sejak 2010. Bersama suaminya, ia akan diberangkatkan pada 19 Agustus 2017.

Kepada UNAIR NEWS Rosmanida bercerita, pergi haji menjadi salah satu nadzar yang harus ia lakoni usai lulus sekolah jenjang doktoral.

“Alhamdulillah senang bisa berangkat sekarang, karena udah jadi cita-cita sejak dulu. Beban juga sudah hilang karena sekolah S-3 juga sudah kelar,” imbuh dosen Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi UNAIR itu.

Ustaz Abdul Sahab yang didapuk menjadi pengisi tausiah berpesan agar para calon jamaah haji melatih ketaatan. Sebab ibadah haji memerlukan tingkat ketaatan yang tinggi dalam menjalankan setiap syarat sahnya ibadah.

“Latihan ketaatan. Ojok kepinteren (jangan sok pandai). Engko lek dikongkon lempar jumrah, ojok mbatin “gawe opo seh iki nguncal watu?“. (Kalau nanti diminta melempar jumrah, jangan mengeluh “untuk apa saya melempar batu?”). Belajar taat,” tutur Sahab dalam bahasa Jawa. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *