Komsos Paroki St Stefanus Gelar Workshop Jurnalistik
SURABAYA, SURYAKABAR.com – Seksi Komunikasi Sosial (Komsos), Bidang Kerasulan Khusus, Paroki Santi Stefanus, Manukan, Surabaya mengadakan kegiatan Workshop Jurnalistik di Balai Paroki St Stefanus, Sabtu dan Minggu (22-23/7/2017).
Workshop hari pertama dimulai pukul 15.30 WIB diawali materi Teknik Penulisan Berita yang benar. Materi ini dibawakan Herman Yos Kiwanuka (mantan Redaktur Harian Surya Surabaya) dan kini mengelola media paroki, Ecclesia. Sesi ke-2 dilanjutkan teori dan praktik berwawancara.
Memasuki hari kedua, Minggu (23/7/2017) pukul 10.30 WIB, sesi pertama adalah teori dan praktik fotografi serta cara mengambil dan mengedit video yang disampaikan Wahyudi ‘Dodok’ Hari Widodo (Redaktur Foto Harian Surya).
Usia sesi itu dilanjutkan praktik peliputan. Peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 37 orang. Mereka utusan dari tiap-tiap lingkungan (29 lingkungan) yang tersebar di enam wilayah dan dua stasi.
Dari 37 peserta yang hadir dibagi empat kelompok dengan narasumber yang sudah ditentukan antara lain, wawancara pastor paroki, RD Stanislaus Dadang Ardianto, Stefanus Metekohy (pengusaha), Alex Weo (satpam gereja) dan seorang penjual bakso.
Hasil wawancaranya ditulis dalam bentuk hard news atau soft news. Sedangkan obyek foto yang dipilih bebas yang penting menarik dan memiliki makna.
Dalam workshop itu, Herman meminta kepada peserta agar menghilangkan rasa takut salah dan menulis sambil mengedit. Herman menekankan agar menulis sesuatu apalagi dalam jurnalistik hendaknya memakai unsur 5W 1H atau dalam bahasa Indonesia ADIKSIMBA (apa, dimana, kenapa, siapa dan bagaimana). Dalam workshop itu diajarkan cara membuat lead, menulis berita dalam bentuk hard news dan soft news.
“Kalau Anda sudah bisa membuat lead (paragrap awal yang memenuhi unsur 5W 1H), alinea berikutnya akan semakin lancar. Jadi, matangkan dulu cara membuat lead yang benar agar nantinya tidak menjadi kendala utama,” kata Herman.
Demikian juga dalam membuat judul berita, harus singkat padat, menarik. Judul adalah ringkasan dari sebuah lead dan lead adalah ringkasan dari tubuh berita. Rupanya, para kawula muda paroki ini cepat menangkapnya dan ketika mereka terjun ke lapangan (praktik), hasil karyanya sangat memuaskan bagi penulis pemula.
Terkait fotografi, Dodok HW menjelaskan panjang lebar pentingnya ketika mengambil gambar. “Kamera apapun tidak ada masalah yang penting obyek yang diambil menarik, punya makna dan tergantung dari cara pengambilannya,” tutur Dodok HW.
Untuk memberi rangsangan kepada peserta, Ketua Panita yang juga Ketua Komsos, Agus Rianta mengadakan lomba menulis berita dari hasil liputan. Lomba dibagi dua kategori: Penulisan Terbaik dan Foto Terbaik.
Pastor Paroki St Stefanus, RD Stanislaus Dadang Ardianto, dalam sambutan sekaligus membuka kegiatan itu berharap, generasi muda yang ada ini bisa menghidupkan paroki lewat karya tulis. Dia juga meminta agar para peserta setelah kegiatan ini bisa membantu media paroki, tabloid Ecclesia dan siap meliput kegiatan di lingkungan, wilayah, stasi dan paroki. “Sebenarnya dalam obrolan kita sehari-hari sudah memenuhi unsur-unsur jurnalistik. Tapi yang penting setelah ini ikut terlibat dalam membantu kegiatan di paroki,” kata RD Dadang. (yok)
Hasil Lomba:
A. Kategori Penulisan Berita Terbaik:
Juara : Miryam de la Rosa
Lingkungan St Bartolomeus, Wilayah V
Judul Karya: Stefanus Metekohy, Melayani tak Kenal Lelah.
Juara II : Jessica Winanda N
Lingkungan Santa Monika, Wilayah III Santo Mikhael
Judul Karya: Nasib Penjual Bakwan di Perantauan.
Juara III : Christina Hanny N
Lingkungan St Fransiskus Xaverius, Stasi YM Vianey, Perumahan Benowo Indah
Judul Karya: Stefanus Metekohy: Bekerja dan Pelayanan, Harus Jalan Bersama.
B. Kategori Foto Terbaik
Juara : Merry de Lourdes
Lingkungan St Fransiskus Xaverius, Stasi YM Vianey, Perumahan Benowo Indah.
Juara II: Agatha Christy Avega D
Lingkungan St Agustinus, Wilayah VI.
Juara III: Jessica Winanda N
Lingkungan Santa Monika, Wilayah III St Mikhael.