Tim KBS Evakuasi Bekantan yang Terpisah dari Kelompoknya
SURABAYA – Tim penjinak satwa Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS) yang terdiri dari keeper (perawat satwa), dokter hewan dan karyawan akhirnya berhasil mengevakuasi bekantan yang terpisah dari kelompoknya.
Humas PDTS KBS, Laily Widya Arishandi mengatakan, bekantan yang terlepas dari exhibit di Pulau Bekantan itu dikembalikan ke exhibit dengan cara menggiringnya. Bekantan yang berjumlah satu ekor tersebut langsung kembali dengan aman, Rabu (17/1/2018) pagi.
“Memang bekantan sempat keluar area KBS, namun tim KBS langsung sigap untuk mengembalikan ke exhibit. Exhibit bekantan yang berada di Pulau Bekantan didesain dengan model open range,” kata Laily Widya Arishandi, Rabu (17/1/2018).
Ia mengatakan, kondisi model open range ini memungkinkan bekantan terlepas dari area KBS. Hal ini karena perilaku bekantan yang berkelompok dan berpindah dari pohon satu ke lainnya. Dia terpisah disebabkan kalah kompetisi atau persaingan teritori daerah kekuasaannya.
“Dalam kelompok bekantan kerap terjadi persaingan teritori, tetapi terpisahnya ini hanya berada di area Pulau Bekantan,” jelasnya.
Hingga saat ini, populasi bekantan di KBS mencapai 50 ekor. Bekantan merupakan satwa endemik di hutan bakau, rawa dan hutan pantai. Kera berhidung mancung atau biasa disebut Monyet Belanda merupakan satwa endemik Pulau Kalimantan (Indonesia, Brunei, dan Malaysia). Bekantan merupakan sejenis kera yang mempunyai ciri khas hidung yang panjang dan besar dengan rambut berwarna coklat kemerahan. (mer)