Pendidikan
UM Surabaya Resmikan Global Hub, Mahasiswa Asing Bawa Pesan Damai Lintas Bangsa
SURABAYA, SURYAKABAR.com – Komitmen Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya untuk mendukung pendidikan tanpa batas, dibuktikan dengan hadirnya Global Hub.
Global hub merupakan sebuah ruang representatif yang didedikasikan untuk mahasiswa asing. Berada di lantai 11 Gedung At Tauhid UM Surabaya, ruang ini dirancang dengan gaya modern yang mendukung kegiatan akademik maupun non-akademik.
Dalam prosesi peresmian, mahasiswa asing dari berbagai negara menancapkan bendera kebangsaan di peta dunia sebagai simbol persaudaraan global dan komitmen UM Surabaya terhadap pendidikan tanpa batas.
Kepala Lembaga Kerja Sama Internasional (LKI) UM Surabaya Yuanita Wulandari mengatakan, Global Hub hadir sebagai simbol keterbukaan, kehangatan, dan pesan damai lintas bangsa, terutama di tengah situasi Eropa yang bergejolak dengan aksi massa dan ketegangan sosial.
“Global Hub ini merupakan bagian dari langkah konkret UM Surabaya menuju universitas berdaya saing global yang berlandaskan nilai-nilai Islam dan kemanusiaan,” ujar Yuanita, Selasa (7/10/2025).
Yuanita menyebut, jumlah mahasiswa asing di UM Surabaya tahun ini menunjukkan tren positif. Mereka berasal dari berbagai negara, seperti Thailand, Kamboja, Filipina, Malaysia, Timor Leste, Mali, Sudan, Yaman, Afghanistan, Pakistan, hingga kawasan Eropa.
Menurutnya, peresmian ini sekaligus menjadi momentum pengenalan tiga inisiatif internasional utama UM Surabaya.
Pertama, Global Hub, area internasional yang menjadi pusat aktivitas global dan kolaborasi lintas budaya di lantai 11 Gedung At Tauhid.
Kedua, Global Culture Crossroad, ajang tahunan pertukaran budaya antara mahasiswa lokal dan internasional untuk memperkuat toleransi dan persahabatan antarbangsa.
“Ketiga, GENIUS Program (Global, English-Savvy, Intelligent, Unique Students), wadah bagi duta mahasiswa internasional UM Surabaya yang berwawasan global, fasih berbahasa Inggris, dan berkarakter Islami,” ungkapnya.
Rektor UM Surabaya Mundakir mengatakan, pengenalan ketiga program ini merupakan tonggak penting bagi UM Surabaya dalam memperkuat posisi sebagai kampus berdaya saing global.
“Ketiga program ini bukan sekadar seremoni, melainkan wujud nyata dari visi dan misi universitas untuk menjadi lembaga unggul yang berakar pada nilai-nilai Islam dan kemanusiaan, serta aktif berjejaring di tingkat internasional,” terangnya.
Mundakir menjelaskan, Global Hub menjadi simbol keterbukaan dan kolaborasi antarbudaya. Sedangkan, Global Culture Crossroad akan menjadi wadah pertemuan mahasiswa dari berbagai bangsa, serta GENIUS Program melahirkan duta mahasiswa yang membawa misi perdamaian, kemanusiaan, dan nilai-nilai Islam.
“Mereka bukan hanya wajah UM Surabaya di dunia internasional, tetapi juga duta perdamaian dan kemanusiaan,” jelasnya.
Mundakir menegaskan, inisiatif internasional ini menjadi langkah nyata dalam menguatkan tiga pilar perguruan tinggi pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat dengan semangat fastabiqul khairat untuk terus berkompetisi dalam kebaikan.
“Melalui Global Hub, Global Culture Crossroad, dan GENIUS Program, kami ingin menjadikan UM Surabaya sebagai Global Islamic University yang mencerahkan dunia dengan ilmu, iman, dan kasih sayang,” pungkasnya. (aci)