Berita Sidoarjo
Avid Dwi Prasetyo, Mantan Pemain Persibo Bojonegoro Beralih Profesi Menjadi Chef Hotel di Sidoarjo
SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Penampilan Avid Dwi Prasetyo (34) saat bekerja tak ubahnya seperti chef hotel pada umumnya, berkemeja khusus dan mengenakan topi panjang di kepala.
Siapa sangka, Avid Dwi yang kini bekerja sebagai Chef de Party, Swiss-Bellin Airport, sebuah hotel di Jalan Raya Juanda Sidoarjo ini dulunya adalah pemain sepak bola Persibo Bojonegoro U-21.
Saat ditemui di tempatnya bekerja, Avid mengenang, dirinya dikontrak Persibo Bojonegoro U-21 saat dirinya belum lulus SMA, sekitar tahun 2010. “Di Persibo, posisi saya wing bek kanan,” katanya, Rabu (10/9/2025) malam.
Karier Avid di Persibo Bojonegoro terhenti ketika terjadi dualisme di sepak bola Indonesia yakni dengan adanya Indonesia Super League (ISL) dan Indonesian Premier League (IPL) yang terjadi sekitar 2012. “Konflik tersebut membuat pemain tidak dibayar,” ucapnya.
Kondisi tersebut membuat Avid dan semua pemain harus hengkang. Avid sendiri memutuskan berlabuh ke Persema Malang. Namun tidak lama ia di sana, hanya enam bulan.
Nah, di sinilah titik balik kehidupan Avid. Sesuai saran kakak ipar, ia lalu sekolah kuliner di Surabaya Hotel School (SHS), dan akhirnya bekerja sebagai Chef de Party di Swiss-Bellin Airport, mulai akhir 2017 hingga sekarang.
Namun jiwa bola Avid tak bisa padam, setiap akhir pekan dirinya berlatih di lapangan Nanggala, Dukuh Menanggal Surabaya. “Selain di sana, saya juga berlatih di lapangan SIER dan lapangan AURI Juanda sini,” ucap bapak dua anak ini.
Ia melanjutkan, hingga saat ini panggilan main bola di kompetisi antar kampung kerap ia jalani. “Kalau main di tarkam seringkali di Bojonegoro sekalian pulang kampung. Posisi saya bergantian, kadang stoper kadang gelandang tengah,” katanya.
Avid melanjutkan, dirinya juga menyaksikan pertandingan antara Timnas Indonesia melawan Korea Selatan pada kualifikasi Piala Asia U-23 2026 di GOR Delta Sidoarjo.
“Gemas, beberapa peluang seharusnya berbuah gol. Finishing touch nya tidak bagus. Akhirnya kita kalah dan tidak lolos,” tandasnya. (sat)



