KLB Campak di Kabupaten Sumenep, Ini Respons Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa

SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Angka kasus campak di Kabupaten Sumenep mulai Januari hingga Agustus 2025 mencapai 1.944 kasus. Yang memprihatinkan, dari angka tersebut, 12 anak penderita campak meninggal dunia. Kondisi ini membuat Kabupaten Sumenep resmi berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) campak.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap pejabat di daerah lebih proaktif untuk mencari solusi agar kasus campak di Sumenep segera berakhir.

“Kita tidak ingin ada kasus yang tidak tertangani. Layanan kesehatan kita kan sudah komprehensif,” tutur Khofifah, usai menghadiri penyaluran bantuan sosial di Pendapa Delta Wibawa Sidoarjo, Jumat (22/8/2025).

Baca Juga:  Gubernur Khofifah Resmikan Koperasi Merah Putih di Sidoarjo, Minta Kopdes Jangan Mematikan UMKM
Baca Juga:  Prodi S1 Kedokteran Gigi Unesa Buka Pendaftaran Jalur Mandiri Non-Tes UTBK, Ini Jadwalnya
Baca Juga:  Pemkot Surabaya dan Bea Cukai Sidoarjo Musnahkan 11,1 Juta Batang Rokok Ilegal Senilai Rp 16,6 Miliar

Ia meminta semua pihak memberikan respons lebih cepat. “Dalam kondisi tersebut, respons cepat harus segera diambil agar kejadian di sana segera tertangani,” harap Khofifah.

Banyaknya anak penderita campak di Sumenep yang meninggal dunia diduga akibat banyak anak tidak mendapatkan imunisasi campak saat pandemi Covid – 19.

Saat itu kegiatan Posyandu di daerah-daerah tidak terlaksana, karena aturan tidak boleh berkerumun. Hal itu membuat sasaran imunisasi tidak terlaksana. (sat)