Lima Program Strategis Skema Quick Wins BKKBN Jatim Cegah Stunting

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Bertepatan dengan peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32, Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur mengenalkan lima program strategis dalam skema Quick Wins pencegahan stunting.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur Dra Maria Ernawati MM mengatakan, lima program itu yakni program GENTING atau Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting.

“Program ini mendorong kolaborasi antara pemerintah, swasta, masyarakat, dan keluarga dalam upaya pencegahan stunting sejak dini,” ujar Maria seusai memimpin upacara peringatan Harganas ke-32 di halaman Kantor Perwakilan BKKBN Jatim di Surabaya, Senin (30/6/2025).

Baca Juga:  Pemkab Sidoarjo Salurkan Ayam dan Telur kepada 2.085 Keluarga untuk Cegah Stunting

Selain program GENTING, Kemendukbangga/BKKBN juga mengenalkan program TAMASYA atau Taman Asuh Sayang Anak, yang merupakan gerakan promosi sosialisasi dan edukasi pengasuhan 1000 HPK bagi orang tua, pengasuh dan pimelic tempat penitipan anak.

“Kemudian, program GATI (Gerakan Ayah Teladan Indonesia), yakni penguatan peran ayah dalam pengasuhan, SIDAYA (Lansia Berdaya), yakni pemberdayaan kelompok lansia, serta pengembangan Super App untuk akses informasi dan konsultasi keluarga,” ungkapnya.

Maria menjelaskan, Harganas 2025 mengusung tema utama isu Peduli KRS (Keluarga Risiko Stunting) 3-B (Ibu Hamil, Ibu Menyusui dan Balita).

Baca Juga:  Tutup Tahun Buku 2024, SIER Catat Laba Naik 42,5 Persen Capai Rp 565 Miliar

Acara ini dirangkai dengan pemberian bantuan dan pendampingan kepada masyarakat, serta komitmen bersama dalam percepatan penurunan stunting.

“Angka stunting secara nasional masih cukup tinggi. Alhamdulillah, di Jawa Timur sudah menurun ke angka 14,7 persen. Namun, kita tetap perlu fokus pada pencegahan, termasuk melalui program GENTING,” jelasnya.

Maria menegaskan, keluarga memiliki peran sentral dalam pembangunan bangsa. “Keluarga adalah fondasi utama dalam pembangunan bangsa. Keluarga yang kuat dan harmonis akan melahirkan generasi berkualitas, berakhlak mulia, dan mampu bersaing di era global,” tegasnya.

Baca Juga:  LAZISNU PCNU Kabupaten Sidoarjo akan Gelar Festival Santunan Seribu Anak Yatim

Maria juga menekankan pentingnya ketahanan keluarga di tengah arus digitalisasi. “Kita harus menjaga agar keluarga tidak didominasi teknologi digital secara berlebihan. Interaksi langsung antar anggota keluarga tetap menjadi prioritas,” terangnya.

Sasa, salah satu warga Kelurahan Karang Menjangan yang menerima bantuan dalam program ini, menyampaikan apresiasi atas perhatian BKKBN terhadap keluarga berisiko stunting.

“Ini bentuk perhatian dari pemerintah, khususnya Kemendukbangga/BKKBN, bagi ibu hamil dan keluarga berisiko stunting. Saya sangat mengapresiasi program ini,” katanya.

Ia berharap agar perhatian terhadap isu stunting terus ditingkatkan. “Kasus stunting masih tinggi di Indonesia. Harapannya, program-program Kemendukbangga/BKKBN ini bisa jadi solusi nyata untuk pencegahannya,” pungkasnya. (aci)