PCU Buka Laboratorium Smart System, Tempat Praktik Mahasiswa di Luar Kelas
SURABAYA, SURYAKABAR.com – Faculty of Industrial Technology (FTI) Petra Christian University (PCU) Surabaya membuka Laboratorium Smart System, Rabu (4/12/2024).
Melalui laboratorium ini, para mahasiswa bisa melakukan simulasi mini industri dengan smart technology terkini. Didukung PT Insera Sena (Polygon), FTI juga menyediakan Lab Fisika dengan alat laboratorium yang canggih.
Dekan FTI PCU Dr Ir Ekadewi Anggraini Handoyo MSc mengatakan, Laboratorium Smart System ini untuk mendukung mahasiswa mengikuti pembelajaran di luar kelas dengan merasakan praktik secara nyata, dan dikonsep agar tidak membosankan.
”Era Industri 4.0 menjadi latar belakang dihadirkannya fasilitas ini. Di Laboratorium Smart System, para mahasiswa bisa melakukan simulasi mini industri dengan smart technology,” ujar Ekadewi.
Ekadewi menjelaskan, ada empat station di Lab tersebut yang menggambarkan sistem manufaktur di industri, terutama terkait packaging.
“Kompetensi yang bisa didapat mahasiswa saat belajar di Laboratorium Smart System adalah tentang pemrograman robot (SCARA Robot dan Collaborative Robot), Programmable Logic Control, Human Machine Interface, penggunaan vision sensor untuk inspeksi, serta pemrograman Manufacturing Execution System dan Enterprise Resource Planning,” jelasnya.
Menurut Ekadewi, kolaborasi antara akademisi dan industri menjadi kunci utama dalam pengembangan tersebut. Sehingga, PCU menggandeng beberapa pihak, seperti PT Insera Sena (Polygon), Pusat Industri Digital Indonesia 4.0, dan PT Surya Sarana Dinamika.
Selain meresmikan fasilitas baru, FTI juga melakukan pembaruan pada Laboratorium Fisika dengan dukungan dari PT Insera Sena (Polygon) yang memberikan alat laboratorium berupa dua unit sepeda dan satu unit modul kelistrikan sepeda.
“Dengan pembaruan di laboratorium ini, mahasiswa dapat bereksplorasi menggunakan alat-alat yang semakin canggih,” imbuh Ekadewi.
COO PT Insera Sena, Soni Hartanto mengatakan, fasilitas ini bukan hanya mendukung penelitian mahasiswa, namun juga membuka peluang kolaborasi dalam menciptakan solusi yang bermanfaat bagi masyarakat.
”Kerja sama antara dunia Industri dan akademisi (DUDI) ini adalah kepentingan dua arah untuk membangun generasi Indonesia emas ke depannya,” terangnya.
Soni menyebut, sejalan arah pemerintah dalam pendidikan STEAM (Science, Technology, Art, Engineering and Mathematics). “Melalui pembaharuan hingga penambahan fasilitas belajar, kita semua dapat memperkenalkan kepada mahasiswa, dan membuat pembelajaran ke arah fun learning terkait science dalam kehidupan sehari-hari, khususnya sports,” pungkasnya. (aci)