Unggul FC Gelar Tes Medis Pemain Jelang Bergulirnya Liga Futsal Profesional 2024-2025

MALANG, SURYAKABAR.com – Unggul FC Malang menggelar tes medis untuk pemainnya di Rumah Sakit Hermina Tangkubanprahu Kota Malang, Senin (11/11/2024) siang. Kegiatan ini diikuti 18 pemain, termasuk yang masih berstatus trial.

Manajer Tim Unggul FC, Usa Laksono mengatakan, tujuan digelarnya tes medis ini salah satunya untuk memenuhi persyaratan pemain profesional. Sebab, untuk mengikuti Liga Futsal Profesional Indonesia 2024-2025, seluruh klub harus menyertakan hasil tes medis saat mendaftarkan pemainnya.

Selain itu, tes medis ini bertujuan mendeteksi penyakit, riwayat cedera, dan kondisi lain yang dapat memengaruhi performa pemain. Menurutnya, ini sebagai langkah antisipatif dari manajemen klub futsal kebanggaan arek-arek Malang tersebut.

“Pemeriksaan medis ini membantu memastikan dan mengoptimalkan performa pemain di lapangan,” kata Usa.

Baca Juga:  Unggul FC Malang Pertahankan 60 Persen Pemain Musim Lalu

Ada dua pemain Unggul FC yang harus absen dalam tes medis ini. Satu pemain karena alasan sakit, dan satu lagi harus menjalani sidang skripsi di kampusnya.

“Setelah sembuh dan tiba di Malang, mereka harus melakukan tes medis susulan tanpa terkecuali,” imbuhnya.

Tes medis yang dijalani pemain Unggul FC meliputi anamesia, tes laboratorium (darah dan urin), tes jantung (IKG), tanda-tanda vital (TTV), tes mata, konsultasi gizi, hingga pemeriksaan fisik oleh tim dokter. Semua pemain menjalani seluruh tes tersebut tanpa terkecuali.

Baca Juga:  Timnas Futsal Indonesia Juara Asean Futsal Championship 2024, Wendy Brian Ick Raih Predikat Pemain Terbaik
Baca Juga:  Kevin Diks Tak Sabar Menunggu Jalani Debut Bersama Timnas Indonesia Hadapi Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Menurutnya, hasilnya kembali ke tujuan awal yang sangat penting. Hasil tes medis semua pemain, baik yang dari skuad musim lalu maupun yang baru, termasuk yang masih trial, akan diberlakukan kebijakan yang sama.

“Kita tunggu hasil dan diagnosa dokter, akan kita diskusikan hasilnya dengan pelatih dan fisioterapis. Jika kondisi si pemain masih bisa dicegah dan diobati akan kita rawat. Tapi, kalau hasilnya sebaliknya, akan kita pertimbangkan seperti apa nanti,” tandasnya. (es)