Lulusan Terbaik Teknik ITN Malang Manfaatkan Aliran Air PDAM untuk Pembangkit Listrik Pikihidro

MALANG, SURYAKABAR.com – Giovanni Battista Surya Laksana, mahasiswa Teknik Listrik D-3, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang memiliki ketertarikan khusus terhadap pembangkit listrik.

Dari pembangkit listrik inilah akhirnya pria yang akrab disapa Gio ini berhasil menjadi lulusan terbaik Teknik Listrik D-3 pada Wisuda ke-72 periode 2 ITN Malang dengan IPK 3.90.

Pada tugas akhir Gio merancang dan membangun pembangkit listrik pikohidro yang memanfaatkan aliran air PDAM melalui pipa berukuran ½” (setengah dim). Komponen utamanya adalah generator DC GOSO F50-12V, pipa, dan voltmeter amperemeter.

“Saya melihat di lingkungan tempat tinggal saya banyak yang memakai PDAM. Pasti ada aliran airnya. Tenaga aliran air ini bisa dimanfaatkan untuk pembangkit listrik,” katanya.

Baca Juga:  Dosen Universitas Muhammadiyah Malang Kembangkan Desa Agrowisata di Pasuruan

Caranya, Gio memasang alat di bawah kran setinggi satu meter. Untuk memonitor tegangan dan arus memakai voltmeter amperemeter digital.

Dari pembangkit GOSO listrik yang dihasilkan diukur menggunakan VA meter digital, kemudian baru masuk ke beban. Dengan cara ini, energi kinetik dari aliran air dalam pipa tersebut dapat diubah menjadi energi listrik yang dapat digunakan untuk berbagai aplikasi.

Menurut Aremania ini, hasil pengujian menunjukkan, generator mampu menghasilkan tegangan listrik yang stabil dalam berbagai kondisi penggunaan.

Baca Juga:  ITS Dorong 4.587 Lulusan Jadi Pemimpin Hebat dan Bermanfaat Memajukan Indonesia

Ketika diberikan beban 0,5 watt, tegangan turun dari 12,4 V ke 11,12 V. Dengan arus 43 mA hingga 45 mA seiring dengan penambahan beban. Meskipun terdapat fluktuasi dalam arus listrik saat digunakan dengan beban tertentu, generator masih mampu menjaga keluaran listriknya pada tingkat yang relatif stabil.

“Setelah saya ukur debitnya sekitar 0,00518 kubik per sekon. Bisa untuk LED 0,7 watt. Saya coba kembali sampai bisa untuk beban daya 3-5 watt, dan maksimal 10 watt bergantung dengan tekanan dan debit air. Beruntung rumah saya posisinya di turunan, jadi ini menjadi pertimbangan,” jelas mahasiswa bimbingan dosen Ir. Taufik Hidayat, MT, dan Widamuri Anistia, ST., MT., ini.

Baca Juga:  Mahasiswa Universitas Brawijaya Presentasi Pancasila di Kampus Ternama Jerman

Putra pasangan Yulius Sukari, dan Yuliati ini aktif mencari pengalaman di luar kuliah. Gio beberapa kali mengikuti proyek dosen. Dengan begitu ia juga mendapat tambahan ilmu dan pengetahuan di lapangan.

Ia juga pernah ikut lomba NESCO Paper Competition 2023. Dan yang paling berkesan saat ia mewakili ITN Malang ikut lomba debat Bahasa Inggris nasional bersama temannya dari prodi lain.

Selama kuliah Gio mengaku disiplin mengerjakan tugas. Hal ini menjadi strategi Gio dalam membagi waktu. Ia berusaha tidak menunda-nunda dalam mengerjakan tugas.

“Kalau ada tugas langsung dikerjakan, meskipun dateline-nya masih satu minggu. Nah, habis itu baru bisa santai, dan mengerjakan aktifitas lainnya,” ungkap alumnus SMK PGRI 3 Malang. (abs)