Mahasiswa UM Surabaya Rancang Alat Penanam Jagung Otomatis, Bantu Petani Percepat Waktu Penanaman

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Tim mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya merancang inovasi teknologi tepat guna berupa alat penanam jagung otomatis 3 in 1.

Inovasi yang dirancang 20 mahasiswa UM Surabaya dari berbagai jurusan ini berawal dari keluhan warga Desa Sumberjati, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, yang menjadi lokasi KKN mereka, terutama kesulitan dalam mencari pekerja dalam proses menanam jagung, serta lamanya proses penanaman jagung.

Ketua Kelompok 15, Rifqi Robbani Amin mengatakan, masyarakat Desa Sumberjati mayoritas sebagai petani, dan salah satu tanaman yang dibudidayakan adalah jagung.

Baca Juga:  Unusa Kenalkan Budaya Indonesia pada Mahasiswa Asing dan Warga Migran

Menurutnya, dari keluhan warga tersebut, tim mahasiswa akhirnya merancang alat penanam jagung otomatis untuk meningkatkan efisiensi, serta dapat menghemat waktu.

“Pembuatan alat ini sekitar dua minggu. Yang paling sulit saat pengukuran jarak dan dari bagian keluarnya biji jagung,” ujar Rifqi, Kamis (29/8/2024).

Baca Juga:  APINDO: UMKM Jadi Tulang Punggung Perekonomian Nasional dan Mampu Serap Tenaga Kerja

Rifqi menjelaskan, penggunaan alat ini dengan cara didorong menyesuaikan kontur lahan yang akan ditanami biji jagung. Setiap dorongan atau pada mata kail nantinya akan keluar 2-3 biji jagung secara otomatis di setiap lubang dalam jarak sekitar 10 sentimeter.

“Jika alat manual memang sama ditanam 2-3 biji tiap lubang, tapi membutuhkan SDM banyak. Tapi, alat ini bisa disetting sendiri 2-3 biji atau 4-5 biji jagung di setiap lubang,” jelasnya.

Rifqi menyebut, ia bersama tim sudah melakukan uji coba alat ini di Desa Sumberjati, tempat mereka KKN. Hasilnya, dalam lahan seluas satu hektare bisa menghabiskan 6-7 kilogram biji jagung.

Selain itu, jika menggunakan alat manual bisa membutuhkan waktu 7-14 hari. Sedangkan, dengan alat ini hanya 4-5 hari. Sehingga, bisa memangkas waktu lebih cepat.

Baca Juga:  24 Perusahaan Ramaikan Job Fair 2024 SMKN 2 Surabaya

“Kami membuat alat ini dengan menghabiskan biaya sekitar Rp 1,3 juta, ada daur ulang pakai galon air isi ulang dan sedotan yang berfungsi untuk pemupukan dan penyiraman air. Tabung ini ada air, pupuk cair, dan vitamin jagung buat hama,” ungkapnya.

Rencananya, alat ini disumbangkan kepada warga di Desa Sumberjati, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, tempat mereka melakukan KKN. Sehingga, dapat membantu warga agar mempermudah dan mempercepat waktu penanaman. (aci) 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *