RSJ Menur Belum Terima Pasien Caleg Gagal pada Pemilu 2024

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur Surabaya hingga saat ini belum menerima pasien calon legislatif (caleg) gagal pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 usai pemungutan suara pada 14 Februari 2024 lalu.

Direktur Utama RSJ Menur, drg Vitria Dewi, mengatakan pihaknya tidak bisa mendeteksi pasien baru dari kalangan caleg, karena data pasien yang terekam hanya nama, usia, dan pekerjaan. Sementara, caleg bukan masuk dalam kategori pekerjaan.

“Puji Tuhan sampai saat ini belum ada tambahan pasien baru yang terindikasi karena gagal nyaleg. Apalagi memang data kami juga tidak menulis pekerjaan seseorang itu caleg,” ujar drg Vitria di Surabaya, Kamis (22/2/2024).

Baca Juga:  Hari Ini TPS 5 Desa Durungbanjar Kecamatan Candi Sidoarjo Coblosan Ulang, Ini Penyebabnya

Menurut drg Vitria, peningkatan pasien di RSJ Menur didominasi anak-anak dan remaja. Sementara, pasien yang menjalani perawatan, selain anak-anak dan remaja, banyak didominasi dewasa laki-laki.

“Kami selalu siap menerima pasien baru, karena kapasitas kami 365 pasien, meskipun sudah terpakai 70 persen,” jelasnya.

Dia mengimbau agar para caleg bisa memiliki kesiapan dan kekuatan mental menghadapi kenyataan jika memang dinyatakan kalah.

“Semua itu selalu punya keinginan, tetapi tidak semua bisa tercapai. Maka setiap orang harus punya ketahanan mental menghadapi situasi dan keadaan. Itulah yang membuat mental kita terjaga,” ungkapnya.

Baca Juga:  Hari Ketiga PIN Polio Putaran Kedua di Banyuwangi Capai 63 Persen
Baca Juga:  Kasus Baru Gangguan Ginjal Akut Menurun

Selain itu, keluarga juga lingkungan, diharapkan bisa mendampingi dan menjaga mental caleg yang gagal. Karena penyebab gangguan mental tidak bisa dipahami semua orang dan kadang berasal dari hal yang dikira orang sepele.

drg Vitria menyarankan agar berkonsultasi di RSJ jika ditemukan tanda-tanda stres, seperti pusing ataupun tidak bisa tidur.

“Bisa rawat jalan atau IGD, misal kondisi darurat keluarga tidak bisa menenangkan bisa langsung ke IGD. Baru, tergantung pemeriksaan dan diagnosa dokternya perawatan yang diperlukan,” terangnya.

Beberapa pasien datang biasanya karena stres ataupun depresi dan jika tidak diobati bisa mengarah ke halusinasi. “Depresi bisa sembuh, bisa terapi dengan obat atau rehabilitasi. Masalah nanti bisa kambuh lagi tergantung ketahanan mentalnya. Makanya, kami kalau kasih obat-obatan menekankan harus dikonsumsi sesuai dosis,” pungkasnya. (aci)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *