Profesor ITS Teliti Obat Baru Antikanker dari Spons Laut
SURABAYA, SURYAKABAR.com – Profesor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Prof Awik Puji Dyah Nurhayati, prihatin dengan banyaknya kasus kematian di Indonesia yang disebabkan penyakit kanker.
Karena itu, ia mencoba melakukan penelitian obat baru antikanker dari sumber daya laut Indonesia. Mengingat, 70 persen wilayah Indonesia merupakan perairan yang memiliki tingkat biodiversitas sangat tinggi.
“Sumber daya laut dapat menjadi potensi pengembangan obat kanker, salah satunya dari spons laut,” ujar Awik.
Ia menjelaskan, spons adalah biomassa terbesar di perairan. Di Indonesia, spesies ini sangat melimpah dengan perkiraan jumlah sekitar 4 sampai 6 ribu jenis.
Ditemukan juga spons bisa bersimbiosis dengan mikroorganisme laut yang bisa menghasilkan metabolit sekunder tinggi serta memiliki kemampuan mensintesis bermacam-macam komponen organik.
“Komponen organik tersebut dapat digunakan sebagai bahan obat-obatan,” ungkap Guru Besar ITS Bidang Ilmu Biologi Kanker dan Imunologi tersebut.
Prof Awik memaparkan, penerapannya memakai metode mechanisme based assay atau metode berbasis mekanisme aksi yang spesifik terhadap target antitumor. Selain itu, mekanisme apoptosis sel juga menjadi aspek terpenting dalam pengembangan riset ini. “Apoptosis merupakan sistem kematian sel terprogram,” terangnya.
Sedangkan, dalam proses penelitiannya telah dilakukan berbagai macam uji yaitu, in vitro, in vivo, hingga uji in silico. “Sampai tahap uji in vivo, kami menemukan bahwa spesies spons A. suberitoides di Pasir Putih Situbondo, Jawa Timur, memiliki aktivitas antikanker yang paling tinggi,” jelasnya.
Awik berharap, pemanfaatan produk-produk obat yang berasal dari bahan alam laut tersebut dapat terus dikembangkan.
“Saya juga berharap penemuan ini dapat meningkatkan pemanfaatan, perlindungan, dan konservasi keanekaragaman biota laut secara berkelanjutan,” pungkasnya. (aci)