Peternak Burung Puyuh di Sidoarjo Sukses Gunakan Maggot untuk Hilangkan Bau di Kandang

SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Kotoran unggas seringkali dikeluhkan warga karena bau yang menyengat. Namun David Daddy Fernando (42), peternak burung puyuh warga Perumahan Tanggulangin Asri 2 Sidoarjo mampu mengatasi problem tersebut dengan menggunakan maggot atau belatung yang dihasilkan dari telur lalat hitam (BSF).

Menurutnya, proses biokonversi maggot dapat mendegradasi sampah termasuk kotoran unggas dengan cepat, tidak berbau dan menghasilkan kompos organik dan larvanya bisa menjadi sumber protein yang bagus untuk pakan unggas dan ikan.

“Awalnya saya sungkan dengan tetangga karena bau kotoran burung puyuh ini sangat menyengat. Namun setelah menggunakan maggot problem itu selesai,” tuturnya, Senin (17/10/2022).

puyuh 1

Ia lalu menunjukkan kandang burung puyuh yang disusun empat sap. Nah di bawah setiap sap yang merupakan tempat kotoran burung puyuh tersebut lalu diberi maggot.

“Maggot-maggot itu diletakkan di sana mulai usia lima hari. Ia lalu memakan saripati kotoran tersebut, termasuk kotoran unggas yang basah sehingga baunya bisa hilang,” terangnya.

puyuh 2

Ia menambahkan, penggunaan maggot saat ini bisa dijadikan solusi bagi warga yang hobi beternak unggas meskipun tinggal di kawasan padat penduduk. Namun ia mengaku menemui kendala menjaga siklus hidup maggot.

“Siklus maggot ini harus berputar terus, mulai maggot, black soldier fly sampai dia bertelur dan kembali menjadi larva maggot. Kalau kita bisa menjaga siklus ini, otomatis tidak ada biaya tambahan untuk penyediaan maggot,” urainya.

David yang juga merupakan kader lingkungan ini melanjutkan, selain menjadi solusi bau kotoran unggas, maggot juga bisa mengurai sampah organik yang dihasilkan di lingkup rumah tangga maupun sampah skala besar di lingkungan pasar.

“Setelah memakan sampah organik, maggot mempunyai kandungan protein yang tinggi sehingga sangat tepat untuk pakan ternak maupun ikan. Dengan demikian, selain mempunyai nilai ekonomi, memelihara maggot juga mampu menjaga kelestarian lingkungan,” imbuhnya. (sat)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *