Liga 2 2020
PS HW Minta Kompetisi Stop Total
SURABAYA, SURYAKABAR.com – PSSI menggelar rapat virtual dengan 24 tim Liga 2 dan PT Liga Indonesia Baru (LIB), Jumat (29/5/2020) untuk menjaring masukan terkait kompetisi.
Ini merupakan pertemuan lanjutan antara PSSI bersama elemen sepak bola nasional, setelah Selasa (26/5/2020) PSSI menjalin komunikasi dengan Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) dan Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia (APSSI). Setelah itu PSSI juga melakukan rapat virtual dengan 18 klub Liga 1, Rabu (27/5/2020).
Pada rapat virtual itu, Presiden klub Liga 2 PS Hizbul Wathan (PS HW), Dhimam Abror Djuraid meminta kompetisi dihentikan total sampai 2021.
“Kami meminta kompetisi stop total sampai 2021. Realita sosiologis tidak memungkinkan kompetisi dilanjutkan. Jatim penularan Covid masih tinggi dan Surabaya Raya tertinggi di Jatim,” ujar Dhimam Abror kepada suryakabar.com, Jumat (29/5/2020).
Rapat virtual ini sifatnya hanya konsultatif, nanti keputusan akan diambil Exco PSSI. Menurut Abror, tidak hanya PS HW yang meminta kompetisi dihentikan total.
“Mayoritas klub Liga 2 minta kompetisi stop. Tetapi ada wacana kompetisi lanjut dan subsidi dinaikkan, sampai berapa? Sekarang kami terima subsidi Rp 1,1 miliar, kalau naik 100 persen saja, kami masih tekor Rp 4 miliar sampai Rp 5 miliar, karena sponsor luar dan penonton tidak ada, jadi masih tetap berat,” ujarnya.
BACA JUGA:
Jika kompetisi stop total, PS HW tetap menjalankan program pembinaan usia dini seperti yang diamanatkan FIFA, karena pada 2021 program FIFA fokus youth development.
Mantan Ketua Pengda PSSI Jatim dan Ketua Harian KONI Jatim itu menyebut ada wacana kompetisi lanjut dengan protokol kesehatan ketat dan tanpa penonton.
“Kalau big match Liga 1 Arema melawan Persebaya tanpa penonton, memang penonton tidak masuk stadion, tapi mereka kemungkinan akan penuh di jalan raya dan di jalan tol. Kalau seperti itu tidak mungkin bisa ngontrol kerumunan di luar stadion. PSSI dan Liga harus berfikir matang antara manfaat dan bahayanya. Untuk memutuskan, PSSI ambil waktu yang tenang dan jangan terburu-buru,” jelasnya.
Pada bagian lain Abror menyebut ada usulan kompetisi distop, tetapi digelar turnamen pada September. “Ada usulan supaya digelar turnamen pada September, PS HW tidak setuju. Keputusan prerogatif ada di PSSI dan Liga, karena itu kita minta tegas, kalau stop ya stop total tidak ada turnamen-turnamen. Bagi klub memberatkan, karena biaya tetap keluar tanpa ada pemasukan,” paparnya.
Abror menyadari bagi PS HW ada realita psikologis, semua ingin kompetisi lanjut. “Kita tidak bisa bayangkan enam bulan tanpa bola, karena kita cinta bola. Kita juga kasihan pemain, pelatih dan lain-lain yang tidak ada penghasilan,” tandasnya. (es)